Pemindahan Ibu Kota Negara
Komisi II Nilai Pemindahan Ibu Kota Lebih Tepat Ketimbang Percepatan Pembangunan di Jakarta
Menurut Amali dana sebesar itu relatif lebih murah daripada anggaran percepatan pembanguan di Jakarta yang mencapai Rp 570 tril
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi II Zainudin Amali mengatakan bahwa keputusan Jokowi memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur sudah tepat, meskipun menelan biaya yang cukup besar yakni sekitar RP 466 trilun.
Menurut Amali dana sebesar itu relatif lebih murah daripada anggaran percepatan pembanguan di Jakarta yang mencapai Rp 570 triliun.
"Pak Anies kalau tidak salah ngomong 570 triliun, sementara ke sana (Kaltim) cuma 400 berapa gitu ya. Jadi dari situ saja kita sudah bisa bandingkan," kata Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (26/8/2019).
Apalagi menurut Amali meski ada percepatan pembangunan di Jakarta, belum tentu bisa menyelesaikan sejumlah permasalah ibu kota yang ada sekarang ini. Percepatan pembangunan di jakarta hanya merupakan solusi jangka pendek.
Baca: DPR Apresiasi Jokowi yang Berani Eksekusi Pemindahan Ibu Kota
Baca: Setuju Pemindahan Ibu Kota, Prabowo Beri 4 Catatan Penting
Baca: KPU: Keputusan Status Pencalegan Mulan Jameela cs Hanya Mengikat Partai Gerindra
"Mungkin suatu saat nanti muncul lagi adalagi problem yang akan kita hadapi, gitu,"katanya.
Menurut Amali, pemindahan ibu kota merupakan langkah yang sangat baik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di ibu kota sekarang ini. Pemindahan ibu kota juga merupakan salah satu upaya untuk pemerataan pembangunan.
"Jadi pemindahan ibu kota yang disampaikan oleh pemerintah saya kira itu menjadi solusi untuk segera menyelesaikan persoalan Jakarta dan sekaligus pusat pemerintahan kita," pungkansya.