Pemindahan Ibu Kota Negara
Politikus PDIP Sebut Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Bisa Mendongkrak Perekonomian dan SDM
Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan dinilai dapat mendongkrak perekonomian dan sumber daya manusia di luar Pulau Jawa.
Mulanya Emil Salim menilai dana untuk pemindahan ibu kota senilai Rp 446 triliun sangatlah besar.
Ia menilai uang sebesar itu seharusnya dapat dimanfaatkan pemerintah dengan sebaik mungkin, yakni untuk meningkatkan kualitas Sumbe Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan.
"Rp 446 triliun adalah uang besar yang dipakai untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan," tegas Emil Salim.
Emil Salim lantas membongkar fakta alasan pemerintah melakukan pemindahan ibu kota demi pemerataan pembangunan cuma omong kosong belaka.
Pasalnya pembangunan besar-besaran di Aceh dan Batam nyatanya tak memberikan efek yang berarti terhadap kemajuan dua daerah tersebut.
"Dan pembangunan Batam dan Aceh tidak membuktikan, bahwa memicu pemerataan ekonomi di Aceh atau di Batam," ucap Emil Salim
"Jadi yang keliru adalah seolah-olah pembangunan kota baru menjadi pemicu pembangunan yang menimbulkan pemerataan, salah!" tambahnya dengan emosional.
Di mata Emil Salim yang dapat memicu pemerataan pembangunan adalah dengan mengembangkan SDM.
"Karena yang memicu pembangunan adalah sumber daya manusia, otak, dan akal," ujar Emil Salim.
Baca: Indef: Pemindahan Ibu Kota Tidak Berikan Dampak Perbaikan Ekonomi
Emil Salim menilai jika uang ratusan triliun tersebut digunakan untuk memindahkan ibu kota, maka anggaran untuk pendidikan masyarakat Indonesia akan berkurang.
"Kalau dilarikan untuk pembangunan ibu kota, maka dana untuk pendidikan berkurang," kata Emil Salim.
"Itu yang keberatan," tegasnya.
Respons Fadli Zon
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuturkan pendapatnya mengenai pemindahan ibu kota negara Indonesia yang dianggap wacana mentah dan belum berupa rencana matang.
Bahkan, Fadli Zon kasihan dengan masyarakat Indonesia yang diombangambingkan dengan persoalan amatiran atas ide pemindahan ibu kota.