Pemindahan Ibu Kota Negara
Politikus PDIP Sebut Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Bisa Mendongkrak Perekonomian dan SDM
Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan dinilai dapat mendongkrak perekonomian dan sumber daya manusia di luar Pulau Jawa.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan dinilai dapat mendongkrak perekonomian dan sumber daya manusia di luar Pulau Jawa.
Politikus PDIP Troy Evelon Pamolingo mengatakan, Malaysia memindahkan ibu kotanya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya untuk mengurangi kemacetan.
Menurutnya kalau Indonesia memindahkan ibu kotanya bisa berdampak positif terhadap perekonomian.
"Ini berdampak ekonomi yang sangat kuat, karena kata pengusaha ini bisa investasi jangka panjang. Mereka bisa merelokasikan industri manufaktur ke Indonesia bagian timur karena bahan bakunya lebih banyak di sana," ujar Troy di kawasan Matraman, Jakarta, Minggu (25/8/2019).
Baca: Zulkifli Hasan Sebut Masalah Pin Emas Dimunculkan untuk Cari Popularitas
Baca: BMKG Rilis Peringatan Dini Gelombang Tinggi dan Saran Keselamatan Pelayaran, Berlaku hingga Selasa
Baca: Unggah Foto Pernikahan dengan Penyanyi Glenn Fredly, Mutia Ayu : Forever Love
Baca: Harga Terbaru HP Samsung Bulan Agustus 2019, dari Galaxy A10 hingga Galaxy Note10 Lengkap!
Selain berdampak terhadap perekonomian yang lebih merata, kata Troy, ibu kota di Kalimantan juga mendorong peningkatan sumber daya manusia untuk lebih berdaya saing.
"Perpindahan ibu kota ini bisa membuat stimulus ke sumber daya manusia, bisa mendorong daya saingnya dan kompetisi dengan sumber daya manusia yang ada di Pulau Jawa," ujar Troy.
Diketahui, pemerintah akan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan.
Namun, sampai saat ini belum diputuskan, apakah di Kalimantan Timur atau Kalimantan Tengah.
Kritik Emil Salim
Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Eko Sulistyo mengeklaim pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Pulau Kalimantan demi pembangunan yang merata di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Eko Sulistyo saat menjadi narasumber di acara, Sapa Indonesia, pada Jumat (23/8/2019).
"Untuk pemerataan pembangunan, karena selama ini juga masalah ketimpangan regional juga masih tinggi," kata Eko Sulistyo dikutip TribunJakarta.com dari tayangan langsung Kompas TV.
Ekonom senior, Profesor Emil Salim dengan emosional menanggapi pernyataan Eko Sulistyo itu.
Baca: Ketika Jokowi Bantah Pernyataan Menterinya soal Lokasi Ibu Kota Baru dan Usul Fadli Zon
Baca: Apa Kata Roy Suryo soal Larangan Kendaraan Tua di Ibu Kota?
Emil Salim membeberkan sebuah fakta hingga menyinggung soal Aceh dan Batam.