Penangkapan Terduga Teroris
Buku Hingga Sangkur Diamankan Densus 88 Antiteror Polri Dari Kediaman Terduga Teroris di Solo
Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah terduga teroris Abdul Rochim di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Tetangga RW Abdul Rochim, Sugiman mengatakan, sekarang ini Abdul Rochim bekerja di bengkel sekitar lingkungan rumahnya.
"Dia orangnya ramah dan baik disini," kata Sugiman, Jumat (16/8/2019).
"Sekarang kerja di Bengkel dia," terang Sugiman.
Baca: Dihalau ke Gedung DPR, Massa Buruh Unjuk Rasa di Gerbang Pemuda
Baca: Tak Dinafkahi, Istri Nekat Siram Bensin dan Bakar Suami di OKU Selatan
Baca: Rekam Jejak Dosen UGM yang Ditemukan Gantung Diri di Teras Rumah
Baca: Wakil Ketua Bakumham: Golkar Partai Besar, dalam Kontestasi Kepemimpinan Tentu Demokratis
Warga juga tahu dia mantan Napiter yang dulu pernah berkasus 2010.
"Sekarang dia beda dan lebih baik orangnya, gak jauh beda," papar Sugiman.
Sosok terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Abdul Rochim baik di mata warga.
Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Kelurahan Banjarsari Widodo Prasetyo mengatakan, pihaknya mengetahui dahulu pada 2010 lalu Abdul Rochim pernah tersangkut kasus Terorisme.
Namun, setelah bebas pada tahun 2014 dia kembali ke Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari.
"Saat dia kembali ini, niatnya saya bina agar dia tidak kembali ke Terorisme lagi," kata Ketua Takmir Masjid Baiturrahman Kelurahan Banjarsari Widodo Prasetyo pada TribunSolo.com, Jumat (16/8/2019).
"Abdul Rochim diberikan kepercayaan menjadi guru ngaji di Masjid Baiturrahman," kata Widodo.
Rencana membina Abdul Rochim sebagai guru ngaji ini awalnya ditentang warga karena tahu dia mantan Teroris.
Namun, setelah warga diberikan pengertian mereka mau menerima kembali Abdul Rochim di lingkungan sekitar.
Kepercayaan terus didapatkan Abdul Rochim dari warga dan dia juga aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan warga.
"Dia itu sudah lima tahun ada setelah keluar dari penjara itu mengajar ngaji, warga juga sudah mulai percaya," kata Widodo Prasetyo.
Selama lima tahun berbaur dengan warga, Abdul Rochim tidak pernah menyinggung ajaran yang menyimpang atau yang berbau radikalisme.