Dr Aqua Dwipayana : Bersihkan Sungai, Pemprov Sumut Perlu Belajar ke Jabar
Dr Aqua melanjutkan bahwa pembersihan Sungai Citarum gagasan Doni yang terkenal dengan program Citarum Harum sudah menunjukkan hasil.
"Saya mengamati Pak Doni sangat memperhatikan masalah komunikasi dengan masyarakat dan pengusaha yang terkena dampak langsung pada program Citarum Harum. Menyampaikan semua rencana pembersihan sungai menggunakan hati dan selalu hati-hati. Sehingga umumnya mereka dengan sukarela mengikuti semua saran yang disampaikan oleh Tim Citarum Harum," ujar Dr Aqua.
Contoh tentang hal itu kata penulis banyak buku best seller ini dapat dilihat dari foto-foto yang ditampilkan Kolonel Inf Yudi Zanibar Kolonel Inf Yusef Sudrajat dari Tim Citarum Harum. Para penduduk dan pengusaha dengan sukarela membongkar sendiri bangunan-bangunan milik mereka yang selama ini merusak lingkungan di sekitar Sungai Citarum.
Dr Aqua menyarankan kepada Edy agar belajar pada Tim Citarum Harum dengan melaksanakan "ATM". Itu adalah singkatan dari Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Tim dari Pemprov Sumut yang dibentuk Edy agar dengan tekun, serius, dan sungguh-sungguh mengamati semua yang dilakukan Tim Citarum Harum. Kemudian jangan ragu-ragu untuk menirunya. Setelah itu memodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat di Sumut.
"Saya yakin pendekatan "ATM" sangat efektif. Silakan Pak Edy coba sehingga pembersihan sungai-sungai di Sumut tidak dimulai dari nol. Bisa meniru yang telah dilakukan oleh Tim Citarum Harum," ujar mantan wartawan di banyak media ini.
Dr Aqua tidak lupa mengingatkan pentingnya seluruh anggota Tim Pemprov Sumut mendalami Komunikasi Lintas Budaya. Sehingga saat berkomunikasi dengan masyarakat dan pengusaha jadi lancar dan semua tujuannya tercapai.
Doni Memukau Seluruh yang Hadir
Selama menyampaikan materi presentasinya yang berjudul "Belajar dari Keberhasilan Program Citarum Harum untuk Mengkomunikasikan ke Masyarakat Sumut Pentingnya Kebersihan Sungai", Dr Aqua berkali-kali menekankan pentingnya secara serius memperhatikan aspek komunikasi untuk keberhasilan program tersebut.
"Niat baik saja tidak cukup. Harus efektif mengkomunikasikannya ke masyarakat dan pengusaha. Untuk itu semua anggota Tim sebaiknya dibekali dengan kemampuan komunikasi yang komprehensif. Saya siap membantu mewujudkan itu jika Gubernur Sumut Pak Edy membutuhkan bantuan," kata Dr Aqua.
Sementara Doni yang tampil sebagai pembicara utama memukau seluruh yang hadir. Mantan Danjen Kopassus itu cerita pengalamannya saat awal membenahi Sungai Citarum.
Awalnya, kata mantan Sekjen Wantannas itu, banyak orang yang tidak percaya bahwa Sungai Citarum bisa bersih seperti sekarang ini. Masalahnya selama puluhan tahun jadi tempat pembuangan sampai massal.
"Lewat pendekatan komunikasi ke masyarakat dan pengusaha akhirnya secara bertahap bisa menyadarkan mereka. Jadi benar sekali semua yang disampaikan Pak Aqua tentang pentingnya pemahaman dan penerapan Ilmu Komunikasi secara komprehensif. Ditambah lagi komitmen dan integritas seluruh orang yang terlibat dalam program Citarum Harum. Itu mutlak harus dilaksanakan secara konsisten," tegas Doni.
Selain Edy, Doni, dan Dr Aqua, pembicara lainnya dari Tim Satgas Sungai Citarum yakni Kolonel Inf Yudi Zanibar dan Kolonel Inf Yusef Sudrajat, serta Yuhan dari Paguyuban Budiasi Bogor.