Sabtu, 4 Oktober 2025

Dr Aqua Dwipayana : Bersihkan Sungai, Pemprov Sumut Perlu Belajar ke Jabar

Dr Aqua melanjutkan bahwa pembersihan Sungai Citarum gagasan Doni yang terkenal dengan program Citarum Harum sudah menunjukkan hasil.

HandOut/Istimewa
Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana berbicara di rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Lingkungan dan Pengembalian Fungsi Konservasi di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan pada Kamis (8/82019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana menegaskan pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) perlu dengan serius dan sungguh-sunggug belajar ke Jawa Barat (Jabar) untuk membersihkan sungai-sungai yang kotor.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo saat menjabat Pangdam III/Siliwangi telah memulai pembersihan sungai Citarum yang dikenal dengan program Citarum Harum.

Penegasan itu disampaikan Dr Aqua di depan ratusan peserta Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Lingkungan dan Pengembalian Fungsi Konservasi di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan pada Kamis (8/82019).

Acara yang sangat penting itu dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Forkopimda, para Bupati/Walikota se-Sumut, OPD dan ASN Pemprov Sumut.

Diawali dengan sambutan dan paparan Edy yang menceritakan kondisi sungai-sungai di kota Medan dan sekitarnya lengkap dengan foto-fotonya. Memprihatinkan sekali.

"Pak Doni, di sungai-sungai ini masyarakat tidak hanya membuang isi lemari tapi lemarinya juga ikut dibuang. Akibatnya jadi penuh dengan sampah dan membuat tidak sehat," kata Edy dengan serius.

Kemudian Edy menceritakan rencana Pemprov Sumut untuk mengatasi hal tersebut.

Dia dan jajarannya sangat serius apalagi ada rencana membangun tol sungai yang mengikuti aliran Sungai Deli. Dimulai 15 Agustus 2019 mendatang dengan biaya sekitar  Rp 7 triliun.

Menurut Edy yang sebelumnya menjabat Pangkostrad, selain membersihkan kawasan sungai dan sekitarnya, pembangunan tol sungai diperkirakan dapat memperlancar lalu lintas jalanan Medan.

Semua dilakukan atas dasar kajian secara ilmiah.

"Pak Doni yang sudah memiliki pengalaman dalam menangani Sungai Citarum dan telah ada hasilnya, tolong bantu kami. Serius kami ingin belajar pada Bapak dan tim," ungkap Edy.

Kekuatan Komunikasi Gerakan Masyarakat dan Pengusaha

Dr Aqua melanjutkan bahwa pembersihan Sungai Citarum gagasan Doni yang terkenal dengan program Citarum Harum sudah menunjukkan hasil.

Sungai yang sebelumnya terkenal sebagai sungai terkotor di dunia, mulai bersih.

Salah satu kunci sukses membersihkan Sungai  Citarum itu lanjut Dr Aqua, adalah pada kekuatan komunikasi sehingga bisa menggerakkan seluruh elemen masyarakat dan pengusaha untuk bersama-sama mewujudkan sungai yang bersih dan nyaman serta aman digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

"Saya mengamati Pak Doni sangat memperhatikan masalah komunikasi dengan masyarakat dan pengusaha yang terkena dampak langsung pada program Citarum Harum. Menyampaikan semua rencana pembersihan sungai menggunakan hati dan selalu hati-hati. Sehingga umumnya mereka dengan sukarela mengikuti semua saran yang disampaikan oleh Tim Citarum Harum," ujar Dr Aqua.

Contoh tentang hal itu kata penulis banyak buku best seller ini dapat dilihat dari foto-foto yang ditampilkan Kolonel Inf Yudi Zanibar Kolonel Inf Yusef Sudrajat dari Tim Citarum Harum. Para penduduk dan pengusaha dengan sukarela membongkar sendiri bangunan-bangunan milik mereka yang selama ini merusak lingkungan di sekitar Sungai Citarum.

Dr Aqua menyarankan kepada Edy agar belajar pada Tim Citarum Harum dengan melaksanakan "ATM". Itu adalah singkatan dari Amati, Tiru, dan Modifikasi.

Tim dari Pemprov Sumut yang dibentuk Edy agar dengan tekun, serius, dan sungguh-sungguh mengamati semua yang dilakukan Tim Citarum Harum. Kemudian jangan ragu-ragu untuk menirunya. Setelah itu memodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat di Sumut.

"Saya yakin pendekatan "ATM" sangat efektif. Silakan Pak Edy coba sehingga pembersihan sungai-sungai di Sumut tidak dimulai dari nol. Bisa meniru yang telah dilakukan oleh Tim Citarum Harum," ujar mantan wartawan di banyak media ini.

Dr Aqua tidak lupa mengingatkan pentingnya seluruh anggota Tim Pemprov Sumut mendalami Komunikasi Lintas Budaya. Sehingga saat berkomunikasi dengan masyarakat dan pengusaha jadi lancar dan semua tujuannya tercapai.

Doni Memukau Seluruh yang Hadir

Selama menyampaikan materi presentasinya yang berjudul "Belajar dari Keberhasilan Program Citarum Harum untuk Mengkomunikasikan ke Masyarakat Sumut Pentingnya Kebersihan Sungai", Dr Aqua berkali-kali menekankan pentingnya secara serius memperhatikan aspek komunikasi untuk keberhasilan program tersebut.

"Niat baik saja tidak cukup. Harus efektif mengkomunikasikannya ke masyarakat dan pengusaha. Untuk itu semua anggota Tim sebaiknya dibekali dengan kemampuan komunikasi yang komprehensif. Saya siap membantu mewujudkan itu jika Gubernur Sumut Pak Edy membutuhkan bantuan," kata Dr Aqua.

Sementara Doni yang tampil sebagai pembicara utama memukau seluruh yang hadir. Mantan Danjen Kopassus itu cerita pengalamannya saat awal membenahi Sungai Citarum.

Awalnya, kata mantan Sekjen Wantannas itu, banyak orang yang tidak percaya bahwa Sungai Citarum bisa bersih seperti sekarang ini. Masalahnya selama puluhan tahun jadi tempat pembuangan sampai massal.

"Lewat pendekatan komunikasi ke masyarakat dan pengusaha akhirnya secara bertahap bisa menyadarkan mereka. Jadi benar sekali semua yang disampaikan Pak Aqua tentang pentingnya pemahaman dan penerapan Ilmu Komunikasi secara komprehensif. Ditambah lagi komitmen dan integritas seluruh orang yang terlibat dalam program Citarum Harum. Itu mutlak harus dilaksanakan secara konsisten," tegas Doni.

Selain Edy, Doni, dan Dr Aqua, pembicara lainnya dari Tim Satgas Sungai Citarum yakni Kolonel Inf Yudi Zanibar dan Kolonel Inf Yusef Sudrajat, serta Yuhan dari Paguyuban Budiasi Bogor.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved