Menebak Jumlah Menteri Jokowi-Maruf dari Parpol: PSI Kenalkan 44 Kader, PKB Minta Lebih dari Empat
Menebak Jumlah Menteri Jokowi-Maruf dari Parpol: PSI Kenalkan 44 Kader, PKB Minta Lebih dari Empat
3. PPP Nilai Jokowi Sudah Paham Soal Berapa Jatah Menteri untuk PPP
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan pihaknya tidak memiliki tradisi minta-minta kursi menteri.
Meski saat ini, sejumlah partai pengusung Jokowi-Ma'ruf sedang sibuk membahas susunan kabinet pemerintahan.
"Soal kabinet tentu sebagai partai pendukung Jokowi-Maruf tentunya kita kalau diminta. Saya hadir kemarin di pertemuan di Bogor, itu dari bincang lepas kita, PPP tidak mentradisikan meminta-minta, apalagi mengirim, belum ada tanda-tanda," kata Ketua DPP PPP, Rusli Effendi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).

Ia pun menegaskan, partai berlambang Kakbah ini tak menarget berapa kadernya yang akan masuk kabinet.
Rusli mengatakan Jokowi sudah paham berapa menteri yang pantas untuk PPP.
"Itu normatif, ya kita tidak berani menargetkan berapa. Tapi saya pikir Pak Jokowi paham betul berapa pantasnya PPP," ungkapnya.
"Lebih banyak lebih baik," jelasnya.
Baca: Nama-nama Menteri dari PDIP, Ini Penjelasan Wasekjen Ahmad Basarah
Meski begitu, Ketua Steering Committee Mukernas IV ini yakin kader PPP layak duduk di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Ia pun menyebut, hasil pertemuan jajaran DPP PPP di Istana Bogor, Jokowi memberi isyarat jika partai yang dipimpin Plt Ketua Umum Suharso Monoarfa ini harus menyetorkan nama menteri.
"Tapi alhamdulillah pada pertemuan itu kita disuruh, beliau memberi isyarat PPP harus ngirim dong. Karena itu kita juga mendengar masukan di Mukernas," jelas Rusli.
4. Nama Menteri dari PDI-P Berasal dari Mega
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan hingga kini partainya belum mengajukan nama-nama yang akan membantu Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan 2019-2024.
Ia mengatakan nama menteri dari PDIP melalui dua instansi prerogatif.
Yang pertama, hak prerogatif berasal dari sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.