Jumat, 3 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Dikabarkan Jadi Calon Menhan/Kabin, Suhendra: Negara Besar Butuh 'Orang Gila yang Waras'

Kursi menhan dan kepala BIN kabarnya akan diduki kalangan sipil lagi seperti sebelumnya.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com
Suhendra Hadikuntono. 

Tanpa keberanian yang mendekati gila, lanjut Suhendra yang juga Ketua Umum Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera, Sulawesi dan Maluku (Pujakessuma) Nusantara, jangan berharap seorang menteri atau kepala badan bisa menjadi eksekutor pada Kabinet Kerja Jilid II yang akan disusun Jokowi bersama KH Maruf Amin pada Oktober mendatang.

“Kalau berani sudah pasti orang itu bersih. Kalau tidak bersih, mana bisa dia berani?” tandas pria low profile pemilik sejumlah perusahaaan besar, termasuk unicorn.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan komposisi kabinet baru pemerintahan Jokowi-Maruf “fifty-fifty” (50-50) atau 50% menteri dari parpol dan 50% menteri dari profesional non-parpol.

Namun, pengamat kebijakan publik dari Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) M Aminudin mengusulkan, Kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024 diisi 80% menteri dari kalangan profesional non-parpol, dan sisanya 20% diambil dari parpol koalisi pendukung.

Catatan media, menteri yang berasal dari parpol memang rawan korupsi, karena ia akan menjadi mesin “ATM” parpol.

Sedangkan menteri dari kalangan militer atau polisi tidak selaras dengan mainstream suremasi sipil di era reformasi saat ini.

Menutup pembicaraan, dengan nada datar Suhendra berucap, "Saya ini hanya mantan anak jalanan yang kebetulan membaca buku."

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved