Pilpres 2019
Iwan Pengadu Domba Polri-TNI Nyesal Termakan Provokasi Info Pendukung Prabowo-Sandi
Iwan Adi Sucipto tidak mengira apa yang dilakukannya di media sosial akan berdampak sejauh ini, baik secara sosial maupun hukum.
Iwan Adi Sucipto mengaku, tak menyaring berbagai informasi yang dikonsumsinya dari dunia maya.
Informasi ini terkait Pilpres 2019 yang kondisinya tengah memanas di antara dua kubu.
Ia mengaku sebagai relawan paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Ketika membaca postingan terkait Pilpres 2019, Iwan Adi Sucipto pun tak bisa mengontrol diri.
"Pemilu ini subhanallah, membuat saya tidak kontrol dan tidak menyaring berita-berita yang disebar di media sosial," ujarnya kepada wartawan Tribun Jabar, Selasa (14/5/2019).
Berdasarkan pengakuannya, Iwan mendapatkan informasi itu dari postingan yang disebutnya provokator.
Penyebaran informasi itu disebut sangat masif sehingga membuat dirinya bereaksi.
"Penyebarannya terlalu parah dan timbulkan efek provokator. Saya ini Ustadz kampung, jadi enggak tahu bagaimana penyebaran IT jadi salah seperti apa," katanya.
Ia malah langsung percaya atas informasi yang dibacanya tanpa mengecek lagi kebenarannya.
"Sebelumnya lihat postingan di media sosial, ada tulisan DN Aidit dan ada kalimat-kalimat provokatif lalu saya mempercayainya," katanya.
Hal itulah yang menyebabkan Iwan Adi Sucipto membuat video sensitif yang berani menantang Kapolri.
Tak hanya itu, videonya yang viral itu dianggap mengadudombakan Polri dan TNI.
Ia pun mengumbar pada 22 Mei yang nanti bertepatan pengumuman resmi KPU terkait Pilpres 2019 itu sebagai ulang tahun PKI.
Menurut kuasa hukumnya, Ibrahim Kadir, Iwan Adi Sucipto membuat video tersebut atas inisiatif sendiri.
Ia menyebut, kliennya itu bersemangat sebagai tim sukses paslon 02 sehingga mengunggah video itu di media sosial.
"Tujuan yang disampaikan dia dalam video itu agar mendapatkan seorang pemimpin yang akhlakul karimah, karena beliau adalah ustaz," ujar Ibrahim.