Menilik Isi Kapal Komando dan Kontrol Armada Ketujuh Amerika Serikat USS Blue Ridge di Tanjung Priok
Kapal armada ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Blue Ridge (LCC 19), berlabuh di Dermaga JICT Tanjung Priok Jakarta Utara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu di antara kapal armada ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Blue Ridge (LCC 19), berlabuh di Dermaga JICT Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (1/5/2019).
Awak media pun berkesempatan untuk menjelajahi sejumlah tempat di dalam kapal yang didapuk sebagai kapal perang yang berfungsi sebagai kapal komando dan kontrol sejak 14 November 1970 tersebut.
Kapal perang tersebut diklaim bisa memberikan perintah komando dan kendali antara 50 sampai 70 kapal dan kapal selam, 140 pesawat, dan sekira 20 ribu pelaut untuk menjamin keamanan di wilayah bebas dan terbuka Indo-Pasifik.
Puluhan awak media dibagi menjadi dua kelompok dalam tur tersebut.
Baca: KPU Ingatkan Keterpilihan Peserta Pemilu Bisa Batal Bila Tidak Menyerahkan Laporan Dana Kampanye
Awak media kemudian diajak melintasi lorong-lorong sempit dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam kapal tersebut.
Tempat pertama yang dikunjungi adalah geladak utama tempat dua buah helikopter dilandaskan.
Di sana awak media berkesempatan untuk mendengar pemaparan Komandan USS Blue Ridge, Kolonel Laut Eric J Anduze.
Dalam pemaparannya, Anduze mengatakan kapal tersebut terakhir kali ke Indonesia sekitar lima tahun lalu.
Sejak saat itu menurut Anduze, sudah banyak perubahan dan modifikasi yang dilakukan terhadap kapal tersebut.
Baca: Laporkan Dana Kampanye, Selisih Penerimaan dan Pengeluaran PSI Hanya Rp 2,3 Juta
"Terakhir kali kami ke Indonesia sekitar lima tahun lalu. Sejak saat itu sudah banyak perubahan yang kami lakukan. Kami sudah memasang banyak komputer di dalam. Di dalamnya kami menggabungkan antara teknologi lama dan baru," kata Anduze di atas kapal.
Ia mengatakan, kedatangan mereka hanya untuk lebih banyak melakukan pembicaraan dengan TNI AL.
"Kunjungan kami bukan dalam rangka latihan bersama, tetapi lebih banyak kepada diskusi terkait pertahanan kemaritiman," kata Anduze.
Selanjutnya, awak media diajak turun ke ruang jangkar.
Di ruangan tersebut tampak sejumlah gulungan tali besar dan rantai jangkar terbentang membujur di lantainya.