Pemindahan Ibu Kota Negara
Tiga Hal Perlu Anda Ketahui tentang Rencana Pemindahan Ibu Kota
Mulai dari letak geografis hingga masalah pembangunan infrastruktur harus dipikirkan Pemerintah Pusat demi memindahkan Ibu Kota
Ia menambahkan, adanya pergeseran fokus pemerintah dalam pengembangan SDM diharapkan akan meningkatkan kualitas generasi penerus.
Hal ini dilakukan karena merekalah yang nantinya akan menerapkan penggunaan teknologi informasi di bidang infrastruktur dan bidang lainnya ke depan.
Butuh Biaya Besar
Pembangunan infrastruktur yang masif tentu membutuhkan biaya yang besar pula.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani memiliki solusinya.
Baca: LIPI Sepakat Ibu Kota Negara Dipindahkan ke Kalimantan

Sri Mulyani meyakini dari sisi anggaran pemindahan Ibu Kota masih dimungkinkan asalkan pemerintah bisa bekerjasama dengan BUMN dan swasta.
"Sudah dikonfirmasi oleh Bu Menkeu bahwa biayanya ini masih dalam batas yang wajar karena kita bisa melakukan kerjasama baik dengan BUMN swasta secara langsung, maupun kerjasama dalam bentuk kerjasama pemerintah badan usaha," kata Bambang.
Menurut dia, Presiden Jokowi memang menginginkan agar pemindahan Ibu Kota ini tak memberatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), tapi melibatkan sebanyak-banyaknya partisipasi pihak ketiga.
"Tapi kontrol tetap ada di pemerintah dalam hal ini," kata dia.
Selain di Ibu Kota Baru, kerjasama dengan BUMN dan swasta juga akan dilakukan di Jakarta.
Bambang menyebut, aset pemerintah yang ada di DKI Jakarta bisa saja disewakan ke swasta apabila pemindahan Ibu Kota sudah dilakukan.
"Karena kan kalau kantornya pindah ke kota baru, kan kantor yang lama bisa digunakan untuk keperluan lain. Nanti bisa menghasilkan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) juga," ujar Bambang.
Bambang pun mengingatkan bahwa pemindahan Ibu Kota ini akan memakan waktu yang cukup lama.
Baca: Ibu Kota Pindah, Begini Nasib Proyek Infrastuktur Rp 571 Triliun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Oleh karena itu, pemerintah bisa menggelontorkan dana dari APBN secara bertahap tiap tahunnya.
"Angka berapapun yang keluar itu tidak akan setahun, pasti multiyears. Perkiraan kami, nanti kita buat skenario 5 sampai 10 tahun," ujarnya.