Rekaman yang Catut Foto Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Viral di Medsos, Berikut Bantahannya
Akun Youtube Portal One turut mengunggah isi lengkap rekaman suara yang mencatut foto mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu, Jumat (26/4/2019)
UU 22 No. 2 kepada Polri, UU 34 No. 4 kepada TNI. Mereka adalah pelindung rakyat. Tidak ada seorangpun seharusnya yang menjadi kacungnya penguasa kalau mereka paham kembali dengan UU tentang mereka lahir.
Jadi semacam itu. Jadi percayakan kepada TNI, percayakan kepada Polri. Masih banyak polisi-polisi yang waras, yang tahu diri, yang memikirkan rakyat Indonesia," begitu isi rekaman suara tersebut.
Namun, melalui akun Twitter pribadi Gatot Nurmantyo yang terverifikasi, mantan panglima TNI itu mengklarifikasi soal fotonya dicatut dalam sebuah video rekaman hoax pada Sabtu (27/4/2019)
Gatot juga mengungkapkan bahwa suara yang terdengar dalam video rekaman hoax tersebut bukan lah suara dirinya.
Bahkan, Gatot menyebut dirinya tidak mengenal suara yang terdengar pada video itu.
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa video rekaman suara bergambar potret dirinya adalah hoax.
"Beredar rekaman suara orang yg tidak saya kenal dgn menempelkan foto saya pada rekaman suara tsb. Ini HOAX !!!," tulis Gatot Nurmantyo, Minggu (28/4/2019).
Sebelumnya, nama Gatot Nurmantyo juga pernah tercatut dalam berita hoax yang tersebar via whatsapp (WA)
Gatot Nurmantyo mengunggah sejumlah foto capture berupa pesan berantai di whatsApp (WA) melalui akun twitternya @Nurmantyo_Gatot, pada Senin (4/3/2019).
Gatot Nurmantyo menyebut, sejumlah foto capture berupa pesan berantai via WhatsApp yang diunggahnya tersebut merupakan pesan-pesan yang berisikan informasi hoax.
Pesan berantai via WhatsApp itu membuat Gatot Nurmantyo berang lantaran namanya disebut-sebut di dalamnya.
Pesan tersebut berisi jika negara Indonesia hanya kuat berperang dan bertahan selama 3 hari, hingga disebut Indonesia tak bisa membayar hutang-hutang kepada negara China.
Gatot Nurmantyo mengatakan, informasi hoaks yang mencatut namanya melalui pesan berantai via WhatsApp itu merupakan bentuk ujaran kebencian.
"Beredar pesan di Whatsapp yang mengatasnamakan saya. Saya tegaskan, informasi ini bukan dari saya! Ini adalah HOAX! Mohon kiranya untuk berhenti menyebarkan pesan-pesan ujaran kebencian seperti ini," katanya.
Dalam pesan berantai itu benar adanya jika pesan tersebut mencatut nama Gatot Nurmantyo.