Kasus Ratna Sarumpaet
Kesaksian Pendukung Kubu 02 di Sidang Ratna Sarumpaet, Rocky Merasa Dibohongi, Amien Rais 'Shock'
Rocky Gerung, ditunjuk menjadi saksi fakta dalam sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rocky Gerung, ditunjuk menjadi saksi fakta dalam sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Selain Rocky, beberapa tokoh 02 atau kubu Prabowo Subianto juga telah dimintai keterangan sebagai saksi dalam sidang kasus ini.
Mulai Amien Rais, Dahnil Anzar, Said Iqbal, hingga Nanik S Deyang telah angkat suara di pengadilan. Hampir semua memberatkan Ratna.
Baca: Berhonor Rp 500 Ribu Sudah Ada 90 Yang Meninggal, Begini Beratnya Jadi Petugas KPPS
Baca: Jokowi di Ambang Rekor, Jika Menang Lagi Maka Jadi Jawara 5 Kali Pemilu
Seperti apa kesaksian mereka? Berikut Tribunnews coba merangkumnya.
Rocky Gerung Kesal Dibohongi
Dalam kesaksiannya, Rocky bercerita mengenai kejengkelannya mengetahui dibohongi oleh Ratna perihal penganiayaan.
Pasalnya, gara-gara kebohongan Ratna, Rocky mengaku jadi dibully oleh netizen di Twitter karena dianggap terlibat dalam kebohongan Ratna.
Namun, lantaran Ratna telah mengaku dan meminta maaf ke publik, dirinya tak mempermasalahkan lagi hal itu dan justru berusaha mengalihkan isu tersebut dengan isu kurs dolar.

"Saya mungkin kasih satire sedikit (di Twitter) tapi dolar masih tinggi, tapi dolar sudah turun ya, belum.
Karena konteksnya waktu itu juga ada soal kurs dolar, jadi saya nggak terlalu peduli dengan soal ini (kebohongan Ratna)," ujar Rocky, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Isu kurs dolar dipilih Rocky juga tak lepas dari bully-an yang diterimanya oleh netizen. Para netizen, kata dia, mem-bully dirinya karena dianggap terlibat dalam kasus Ratna.
Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya
Baca: Ini Omongan Audrey yang Bikin Pelaku Sakit Hati? Bukan Masalah Cowok, Seret Almarhum Ayah
Padahal, Rocky secara tegas menyatakan dirinya pun adalah korban dari kebohongan Ratna sama seperti netizen-netizen tersebut.
"Saya jengkel karena saya dibully terus seolah-olah saya adalah bagian dari peristiwa itu.
Maka saya seperti biasa bercanda sebagai agak abstrak bahwa gue aja dibohongi, ya udah.
Tapi dia juga minta maaf, ya udah juga. Tapi kenapa saya masih juga dibully, waktu itu semacam satire," kata dia.

"Padahal isu utama sekarang adalah harga dolar. Itu untuk mengalihkan suasana yang tegang makanya saya bikin becanda.
Mending ngomongin dolar dah. Kan udah minta maaf, saya nggak tahu," imbuh Rocky.
Dahnil Anzar Mengaku Tidak Tega
Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019), Koordinator juru bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, dihadirkan sebagai saksi.
Dahnil Anzar Simanjutak tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sekira pukul 09.30 WIB.
Mengenakan kemeja putih dengan peci hitam, Dahnil Anzar Simanjuntak sempat mengacungkan jari jempol dan telunjuk yang biasa dilakukan pendukung Prabowo-Sandiaga saat duduk di bangku penonton sidang.
Dahnil Anzar Simanjuntak diperiksa bersama dua saksi lainnya yakni orang yang berdemo saat kasus Ratna Sarumpaet mencuat.

Dalam persidangan, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan berbagai hal yang diketahuinya terkait perkara Ratna Sarumpaet.
Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku mendengar kabar Ratna Sarumpaet dianiaya saat dirinya rapat BPN Prabowo-Sandiaga pada 1 Oktober 2018.
Baca: Siapkan 500 Kontainer Plastik Data C1 Untuk Ungkap Fakta Penghitungan Suara
Baca: Khawatir Di-Hack, Input Data C1 Tim Prabowo-Sandi di Kedai Kopi dan Rumah Relawan
Dalam rapat tersebut, Prabowo Subianto juga ikut hadir.
"Saat itu kami sedang pertemuan dengan BPN. Itu pertemuan rutin saja. Tiba-tiba ada kabar Bu Ratna jadi korban penganiayaan," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak di Ruang Sidang Kartika, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo Subianto mendapatkan kabar tersebut melalui stafnya.
Kabar tersebut mengatakan jika Ratna Sarumpaet dianiaya sekelompok orang di Bandung.
"Kabar beliau dianiaya oleh orang tidak dikenal, lalu dibawa kedalam mobil dan ditinggalkan di suatu tempat," jelas Dahnil.
Menurut Dahnil, setelah mendengar kabar tersebut, Prabowo Subianto langsung berniat menjenguk Ratna Sarumpaet.
Atas dasar itulah Prabowo Subianto dengan beberapa nama besar lainnya menggelar pertemuan dengan Ratna Sarumpaet di lapangan Polo, Bogor pada 2 Oktober 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Ratna Sarumpaet menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya kepada Prabowo.
Dahnil Anzar Simanjuntak dalam persidangan mengaku tidak tahan saat melihat foto wajah lebam Rata Sarumpaet.
Foto tersebut diterima Dahnil saat rapat dengan BPN Prabowo-Sandiaga pada 1 Oktober 2019 di Rumah Kartanegara, Jakarta Selatan.
"Saya sempat melihat itu. Tapi saya nggak tahan liat lama-lama (foto wajah Ratna), ya seperti orang dipukuli," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak saat bersaksi di Ruang Sidang Kartika Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
Baca: Klaim Pelaku Teror Bom di Sri Lanka, ISIS Rilis Foto Para Pelaku
Dahnil mengaku tidak tega melihat foto tersebut karena baginya Ratna merupakan sosok aktivis pembela HAM yang ia segani.
"Kami tidak tega melihat wajah lebam lebam seperti itu, itu subjektifitas saya.
Karena yang kami kenal Bu Ratna seorang Aktivis pembela HAM yang tidak layak di perlakukan seperti ini," kata Dahnil.
Dahnil mengaku mendapatkan kabar bahwa Ratna Sarumpaet berbohong sehari setelah konferensi pers yang dilakukan Prabowo Subianto.
Prabowo saat itu melakukan konferensi pers, Selasa (2/10/2018).
Sementara Dahnil mengakui tahu Ratna Sarumpaet melakukan kebohongan keesokan harinya dari Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang.
Kesaksian Said Iqbal
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyebut Ratna Sarumpaet pernah meminta kepada dirinya untuk dipertemukan dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Said Iqbal mengatakan, kepada dirinya Ratna Sarumpaet meminta tolong agar dipertemukan dengan Prabowo guna membicarakan perihal penganiayaan yang disebut Ratna menimpa dirinya.
"Intinya dia hanya menyampaikan minta dipertemukan dengan Pak Prabowo karena dia dianiaya," ujar Said, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).
Di sisi lain, Said Iqbal juga menuturkan di depan majelis hakim bahwa Ratna sudah mengobrolkan hal itu dengan Wakil Ketua MPR RI Fadli Zon sebelumnya.
Hal itu tak lepas dari keinginan Ratna untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Fadli Zon, disebut Said, juga akan mengatur pertemuan antara ibunda Atiqah Hasiholan itu dengan Prabowo.

Presiden Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal baru saja menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kantor Balai Kota DKI Jakarta siang ini, Kamis, (22/8/2018)
"Kemudian juga kedua, Kak Ratna menyampaikan bahwa sudah berbicara dengan Fadli Zon dan Bang Fadli akan mengatur pertemuan bagaimana kak Ratna bisa bertemu dengan Pak Prabowo.
Saya pikir itu yang disampaikan kak Ratna Sarumpaet ke saya," jelasnya.
Nanik S Deyang: Mbak Ratna Mau Jatuhkan Pak Prabowo?
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang mengaku kaget mendengar pengakuan Ratna Sarumpaet telah berbohong terkait penganiayaan.
Ratna berbohong telah menjadi korban penganiayaan orang tidak dikenal di Bandung, Jawa Barat.
Dia bahkan menduga Ratna ingin berbohong sekaligus menjatuhkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Saya sampai bilang, Mbak Ratna mau menjatuhkan Prabowo? Langsung dijawab Mbak Ratna, tidak.
Dia bilang akan bertanggung jawab karena ini kesalahan dia," ujar Nanik saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

Ia mengatakan menanyakan hal itu karena Ratna sempat bercerita kepada Prabowo tentang penganiayaan yang dialami.
Menurut dia, setelah mendengar cerita penganiayaan Ratna, Prabowo langsung menggelar konferensi pers pada 2 September 2018.
Setelah mengaku berbohong, Ratna meminta tolong Nanik menyampaikan permintaan maafnya kepada Prabowo dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
"Dia minta tolong kepada saya untuk sampaikan permintaan maaf kepada Prabowo dan Pak Amien Rais," katanya.
Selain Nanik, jaksa penuntut umum juga menghadirkan tiga karyawan Ratna Sarumpaet sebagai saksi yakni Ahmad Rubangi, Saharudin, Makmur Yulianto alias Pele pada persidangan hari ini.
Amien Rais "shock"
Mendengar kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet, Amien Rais mengaku shok dan bergegas menghubungi Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkannya saat bersaksi dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Kamis (4/4/2019).

"Saya juga shock bagaimana mungkin seorang tokoh aktivis perempuan teraniaya terduga pelanggaran sehingga saya buru-buru mencari Prabowo."
Kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet diketahui Amien Rais lewat pemberitaan pada 2 Oktober.
Dalam sidang tersebut, Amien mengaku langsung menghubungi pengurus Gerindra untuk dihubungkan dengan Prabowo soal kabar penganiayaan Ratna. (Tribunnews.com/Vincetius/Fahdi/Kompas.com)