Kisah Dokter Lo Siauw: Pasien Miskin Tak Dipungut Biaya, Malah Belikan Obat dari Kantong Pribadinya
Walaupun usianya sekarang menginjak 84 tahun, dokter Lo Siauw Ging, tanpa tarif di kota Solo, Jawa Tengah ini masih ingin terus mengabdikan diri
Toh, selama ini juga tidak perlu mengeluarkan berbagai biaya untuk membesarkan dan memenuhi kebutuhan anak-anak.
Setelah menikah dengan Maria Gan May Kwee, istri tercintanya, Lo Siauw Ging tidak dikaruniai anak.
“Saya berkeluarga kebetulan tidak ada anak. Jadi dari kebutuhan pribadi dan istri sedikit sekali. Kenyataanya kan demikian bahwa kebutuhan untuk anak jauh lebih besar,” ujar dr Lo Siauw Ging.

Lo Siauw Ging mengaku sejak remaja memiliki keinginan menjadi dokter mengikuti jejak saudaranya.
Setelah menamatkan pendidikan dokter pada Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya tahun 1962, Lo Siauw Ging mengabdi sebagai pegawai negeri yang bertugas di beberapa daerah, diantaranya Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta; Boyolali, Wonogiri, dan Solo, Jawa Tengah.
Di Solo, Lo kemudian menjadi tenaga medis di RS Panti Kosala (kini bernama RS Dr Oen, Solo).
Di RS inilah Lo Siauw Ging bertemu dr Oen Boen Ing, sosok yang berperan besar dalam pendirian RS Panti Kosala.
Baca: Seorang Dokter di Semarang Diseret ke Mejau Hijau Gara-gara Gelapkan Uang Koperasi Rp 780 Juta
Dokter Bukan Pedagang
Dari seniornya itu, Lo Siauw Ging banyak belajar.
dr Oen Boen dikenal sebagai dokter yang mengabdikan total hidupnya menjadi penolong bagi sesama.
dr Oen Boen yang lahir di Salatiga 3 Maret 1903, memiliki prinsip bahwa tugas seorang dokter hanyalah menyembuhkan orang sakit, tiada yang lain.
Saat membuka praktik dokter di rumahnya di Kestalan, Solo, dr Oen tak menarik bayaran dari pasien miskin.
Hingga kini, Lo Siauw Ging menjadikan dr Oen Boen sebagai sosok panutan sekaligus idolanya.

Selain dr Oen Boen, Lo juga ingat betul nasihat sang ayah ketika ia menyatakan keinginannya menjadi dokter.
Lo Siauw Ging diingatkan jika ingin jadi dokter maka tidak usah memikirkan dagang.