Kasus Novel Baswedan
Novel Baswedan Menduga Niat Pelaku Penyiraman Air Keras Tak Hanya Melukai namun Menghabisi Nyawa
"Jadi kalau saya melihat ini bukan hanya untuk melukai. Saya yakin ini untuk membunuh," ujar Novel.
TRIBUNNEWS.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, memberikan tanggapannya saat ditanya oleh komika Pandji Pragiwaksono terkait aksi penyerangan terhadapnya pada 11 April 2017 silam.
Pandji menanyakan soal dugaan pelaku yang memilih menggunakan air keras untuk disiramkan ke tubuh Novel, bukannya bertindak hal lain.
Novel pun menduga niat awal pelaku adalah untuk mencelakai bahkan hingga menghilangkan nyawanya.
"Kenapa serangan yang diambil adalah penyiraman air keras? Kalau misal Mas Novel ingin mengungkap sesuatu yang berbahaya, dibunuh adalah jalan keluar (untuk pelaku) yang lebih rasional karena orangnya enggak bisa ngomong lagi," tanya Pandji kepada Novel pada tayangan vlog di YouTubenya, Selasa (26/3/2019).
Baca: Novel Baswedan: Presiden Takut Enggak Mengungkap Kasus Saya? Kalau Takut, Saya Sangat Sedih
"Penyerangan air keras itu bukan hanya untuk melukai tapi bisa membunuh. Beberapa kasus memperlihatkan orang yang disiram air keras bisa terbunuh," jawab Novel.
"Saat saya diserang air keras dengan jumlah sebanyak itu, saya merasakan gagal napas. Masalahnya adalah ketika itu saya bisa mendapatkan air dalam 20 detik untuk menetralkan air keras yang ada di wajah saya," lanjutnya.
Novel pun memprediksi jika aksi tanggapnya tak cepat dilakukan, bisa saja dirinya terbunuh seperti korban lainnya.
"Kalau tidak (mencari air), kemungkinan saya akan terbunuh juga. Jadi kalau saya melihat ini bukan hanya untuk melukai. Saya yakin ini untuk membunuh," ujar Novel.
Novel juga menjelaskan kaitan air keras yang ternyata menunjukkan kebencian yang luar biasa.
Pada tayangan vlog bersama Pandji tersebut, Novel juga mengungkapkan rasa sakit yang ia derita semenjak menjadi korban penyiraman air keras.