Perkenalkan Wahyuli, Kades Merangkap Agen SPAK dan Peduli Difabel
Ternyata Wahyuli merupakan Kepala Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
"Dulu banyak anak-anak menikah umur 13-14 tahun. Saya coba sosialisasi bahaya menikah dini. Kami panggil yang ahli dari bidang kesehatan. Bagaimana dampak mental anak-anak jika menikah dini hingga rentan pada perceraian. Beruntung sekarang sudah tidak ada lagi," tegasnya.
Bukan itu saja, yang turut menjadikan Wahyuli sebagai perempuan hebat ialah dia menjadi agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Dia bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering menjadi pembicara soal antikorupsi.
Menurutnya SPAK telah memberikan banyak pengatuh pada dirinya. Seperti saat mengambil keputusan. Sebelum menjadi agen SPAK, Wahyuli mengambil keputusan berdasarkan aturan ayapun ketentuan adat dan kebiasaan sehati-hari.
Kini setelah mendapat edukasi dari SPAK, dia mengambil keputusan lebih mempertimbangkan pada aspek integritas.
Diketahui sejak tahun 2014, KPK membentuk gerakan SPAK yang hingga kini sudah memiliki lebih dari 1700 agen di 34 provinsi di Indonesia.