Jumat, 3 Oktober 2025

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Takut Dengar Letusan Gunung Anak Krakatau, Nelayan Patuhi Aturan Jarak Aman

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status dan jarak aman di sekitar gunung anak Karakatau.

Penulis: Amriyono Prakoso
Tribunnews/JEPRIMA
Aktivitas Erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit. (Tribunnews/Jeprima) 

Hilangnya sejak kapan?

"Kemarin Jumat (28/12). Pukul 14.18WIB, saya baru menemukannya. Tiba-tiba ada yang teriak, kok awannya putus? Saya langsung lihat, saya ke depan, dalam hati "Kenapa gunungnya hilang?" saya langsung minta teropong, akhirnya dapat. Kita analisis, ternyata hilang gunungnya. Ini sesuatu hal yang luar biasa. Setelah itu, air laut masuk ke kawah, jadi awannya sempat terputus.

Mungkinkah akan muncul lagi, karena kemarin rata-rata peningkatan 4-6 meter per tahun?

Baca: Keunikan Aktivitas Gunung Anak Krakatau, Awannya Terputus, Kawah Pun Menghilang

"Kalau masih aktif, akan tetap meningkat lagi. Mungkin sama seperti dia (Gunung Anak Krakatau) baru lahir 1929. Hanya saja sekarang sudah di 100 meter, sebelum kemarin sempat 338 meter. Mungkin akan terulang lagi sejarah lahirnya Anak Krakatau, lahir dan tumbuh besar.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved