Taufik Mengaku Sengaja Tandatangani Surat PKS Soal Calon Wakil Gubernur DKI Agar Tidak Ribet
M Taufik mengaku terpaksa menandatangani surat yang diajukan PKS terkait dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengaku terpaksa menandatangani surat yang diajukan PKS terkait dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Taufik sengaja mendantangani surat pengajuan itu lantaran dirinya tak ingin 'ribet'.
"Ya supaya enggak ribet aja. Pokoknya saya tanda tangan lah supaya enggak ribet," kata Taufik saat dihubungi, Kamis (23/8/2018).
Baca: Andi Arief Akan Diperiksa Bawaslu Jumat Besok Terkait Tudingan Mahar Politik Rp 500 Miliar
Meski sudah membubuhkan tanda tangan di surat yang telah diajukan PKS, ia menilai hal tersebut dapat ditinjau kembali.
Sebab itu merupakan keputusan dirinya bukan dari Partai Gerindra.
"Itu enggak sah. Kita kan tanda tangan itu mesti berdasarkan keputusan rapat," ujarnya.
Menurut dia, langkah dari PKS itu sudah menyalahi aturan yang berlaku.
Sebab, pengisian kursi wakil gubernur itu dikembalikan kepada masing-masing partai pengusung dan setiap partai pengusung berhak mengajukan satu nama calon.
Baca: Pria Pelaku Penganiayaan di Jalan Tol Jagorawi Bukan Anggota TNI
Untuk itu M Taufik mengatakan pihaknya berencana menemui PKS untuk membicarakan kursi wakil gubernur DKI setelah ditinggalkan Sandiaga Uno.
"Iya makanya mestinya ada (pertemuan dengan PKS)," katanya.
Diketehui sebelumnya PKS diduga memaksa Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menyetujui dua kadernya untuk menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Peristiwa terjadi di salah satu ruangan milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat, 10 Agustus 2018 lalu.
Baca: Zumi Zola Gunakan Uang Gratifikasi untuk Beli Mainan Marvel dari Singapura
Dimana seorang pejabat teras dari PKS meminta M Taufik menandatangani kesepakatan tersebut.
"Kan dia diminta tanda tangan (M. Taufik). Pokoknya diminta tanda tangan," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif saat dihubungi, Kamis (23/8/2018).
Kedua nama kader PKS tersebut ialah Mardani Ali Sera dan Nurmansyah Lubis.