Jumat, 3 Oktober 2025

Wasekjen Demokrat Ungkap Upaya SBY Perbaiki Hubungan dengan Megawati

Salah satu contoh, kata Putu, kehadiran SBY di Istana 17 Agustus 2017 memenuhi undangan Presiden Jokowi.

TRIBUN/AMRIYONO PRAKOSO
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan orasi ilmiahnya di Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/3/2018). SBY mendapatkan gelar sebagai 'Bapak Pembangunan Pendidikan Teknologi Informasi Indonesia' dari Unikom Bandung. TRIBUNNEWS/AMRIYONO PRAKOSO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana angkat bicara mengenai pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Hasto sempat menyatakan 'keluhan musiman' SBY terjadi karena sebagai seorang bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca: 1 Agustus, Pengendara yang Melanggar Perluasan Jalur Ganjil-Genap Kena Tilang

“Pak Hasto adalah contoh terbaik kader PDIP yang selalu memanaskan hubungan Demokrat dan PDIP. Kami yakin cukup banyak tokoh PDIP yang menginginkan hubungan PDIP dan Demokrat berjalan harmonis, khususnya hubungan antara Pak SBY dan Ibu Mega," kata Putu dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7/2018).

"Salah satunya adalah Almarhum Taufik Kiemas," tambahnya.

Putu menuturkan sepengetahuannya SBY berupaya melakukan rekonsiliasi hubungan dengan Megawati Soekarnoputri.

Paling tidak, kata Putu, sudah lebih dari 10 kali SBY mengundang Megawati ke Istana sejak tahun 2005 selama masa kepresidenannya.

Baca: Sore Ini IHSG Ditutup Menguat ke Posisi 5.946,13 Poin

"Kita mudah menemukan fakta ini melalui rekam jejak digital. Bahkan, Pak SBY lah yang menjadi inspektur upacara saat pemakaman suami Ibu Megawati itu, sebagai penghormatan beliau kepada almarhum," ujar Putu.

Bahkan setelah tidak menjabat sebagai Presiden RI, lanjut Putu, SBY selalu berupaya untuk terus memperbaiki hubungannya dengan Megawati.

Karena SBY ingin memberikan contoh terbaik paling tidak untuk kader Demokrat dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Salah satu contoh, kata Putu, kehadiran SBY di Istana 17 Agustus 2017 memenuhi undangan Presiden Jokowi.

Pada saat itu, SBY juga bertemu dengan Megawati.

"Bahwa meski berbeda pandangan politik, tetapi tetap rukun dan jangan memecah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Mengenai permintaan AHY sebagai cawapres, Putu menuturkan hal tersebut merupakan keinginan hampir seluruh kader Demokrat.

"Apa alasannya? Pertama, di hampir semua lembaga survei, mas AHY adalah cawapres terkuat untuk siapapun capresnya," ujarnya.

Alasan lainnya, Putu menuturkan potensi suara milenial serta Demokrat yang ingin bangkit di 2019.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved