Pilpres 2019
Kritik Gatot, Tsamara: Ini Bentuk Kepedulian Saya Ingin Masjid Steril Dari Politik Partisan
"Ini bentuk kepedulian saya sebagai warga negara dan anak muda yang ingin masjid steril dari politik partisan."
Ia pun mengaku tidak takut mengkritisi mantan Panglima TNI Gatot terkait membahas politik di Masjid.
"Mengapa harus takut? Kita hidup di alam demokrasi di mana kita bebas mengkritik siapapun," katanya.
Menurutnya hal terpenting adalah kritiknya fokus terhadap substansi, bukan serangan personal.
Selama fokus pada substansi, menurut dia tidak ada yang salah.
"Apalagi Pak Gatot sebagai mantan Panglima TNI yang saya yakini mencintai Indonesia pasti akan terbuka menerima kritik," ucapnya.
Sebelumnya, Minggu (6/5/2018), Tsamara menegaskan seharusnya Gatot bisa membedakan antara politik praktis dan politik kebangsaan.
Tsamara menambahkan, apa yang disampaikannya dengan menyebutkan contoh rasulullah yang membahas politik pemerintahan saat di Raudhah, tentunya berbeda dengan apa yang dilakukan Gatot.
"Saya yakin sebagai mantan pimpinan dari TNI yang melahirkan para pejuang penjaga NKRI, Pak Gatot sadar betul bahwa yang dilarang adalah bicara politik praktis yang pasti bersifat partisan," ujar Tsamara, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/5/2018).
Sehingga Gatot, kata politisi muda itu, tidak perlu merasa sakit hati lantaran pelarangan berpolitik di rumah ibadah tersebut.
"Jadi tidak perlu sampai sakit hati,” kata Tsamara.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku sakit hati jika ada pelarangan membahas politik di masjid.
"Sakit (hati) saya, kalau ada yang bilang masjid dilarang untuk bicara politik," kata Gatot saat mengikuti dialog di Masjid Kampus UGM Yogya, Jumat (4/5/2018).