Pilpres 2019
Kritik Gatot, Tsamara: Ini Bentuk Kepedulian Saya Ingin Masjid Steril Dari Politik Partisan
"Ini bentuk kepedulian saya sebagai warga negara dan anak muda yang ingin masjid steril dari politik partisan."
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menepis tudingan dirinya hanya ingin mencari sensasi di balik kritiknya terhadap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Saat itu Tsamara Amany menegaskan masjid tidak boleh dipakai untuk bicara pemenangan partai politik tertentu atau kandidat tertentu.
Baca: KPK Perpanjang Masa Penahanan Keponakan Setya Novanto
Melalui akunnya Twitter @TsamaraDKI, Ketua DPP PSI ini mengatakan jika di masjid boleh bicara soal politik kebangsaan, tapi tidak pantas jika bicara politik praktis.
Sontak komentar Tsamara kepada Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi ramai diperbincangkan.
"Saya berkomentar untuk mengemukakan pendapat saya," ucap Tsamara Amany kepada Tribunnews.com melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, Senin (7/5/2018).
Baca: Tsamara Amany Buka Suara soal Kritikannya pada Gatot Nurmantyo: Ini Bentuk Kepedulian Saya
Tsamara menegaskan, komentarnya tersebut sebagai bentuk kepedulian dirinya sebagai warga negara dan anak muda yang ingin Masjid bersih dari politik praktis.
"Saya menganggap harus dibedakan antara bicara politik praktis dan politik kebangsaan, apalagi dilakukannya di dalam masjid," ucapnya.
Baca: Usung Gatot-AHY, Demokrat Dorong Koalisi Poros Ketiga di Luar Jokowi dan Prabowo
"Ini bentuk kepedulian saya sebagai warga negara dan anak muda yang ingin masjid steril dari politik partisan. Apa iya berpendapat dan mengkritik kini dikategorikan sebagai mencari sensasi? Jujur itu membingungkan untuk saya," tambahnya.
Tsamara mengingatkan pula, ada banyak orang punya beragam pilihan politik dan mereka semua berkumpul di masjid untuk beribadah kepada Tuhan.
Baca: Gatot Bahas Politik di Masjid, Raja Juli Antoni Singgung Kepentingan Politik Sempit yang Kotor
"Masa iya tempat suci yang jauh di atas politik mau direndahkan sebatas politik partisan," ujarnya.
Kalau bicara soal politik bangsa seperti pentingnya memerangi korupsi, kata dia, itu tidak apa-apa.