Pilpres 2019
Romahurmuziy: Saya Agak Sulit Membayangkan Jika Dipinang Jokowi
"Saya agak sulit bayangkan seorang Romy dipinang (Jokowi). Saya ini pendatang baru di politik,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuzy mengungkapkan dirinya masih sulit membayangkan akan ditunjuk menjadi calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal itu ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan dari Ketua Indonesia Democracy Monitoring (Indemo), Hariman Siregar, soal kemungkinan Romy sebagai cawapres Joko Widodo.
Baca: PBB dan Uni Eropa Galang Dana Untuk Bantuan Kemanusiaan Suriah
Romy sempat sumringah saat namanya disebut sebagai cawapres Jokowi.
Namun, ia mengaku belum punya bayangan jika dirinya dipinang Jokowi.
"Saya agak sulit bayangkan seorang Romy dipinang (Jokowi). Saya ini pendatang baru di politik," kata Romy di Kantor Indemo, Jalan Lautze No. 62c, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
Baca: Jerman Akan Tambah 1 Miliyar Euro Untuk Bantu Warga Suriah
"Saya berkarir di PPP dari bawah. Memang ada turunan dari keluarga politik, tapi tidak ada bayangan untuk secepat itu ada di posisi tersebut," imbuhnya.
Meski begitu, Romy melanjutkan setiap Parpol saat ini menganut politik elektoral demi mengumpulkan suara rakyat.
Baca: Pengamat: Sosok dan Kepuasan Publik Terhadap Pemerintahan Jokowi Dongkrak Elektabilitas PDIP
Setiap ketua parpol, katanya, harus siap jika diusung menjadi tokoh politik tertinggi, termasuk cawapres.
"Tapi memang setiap ketua umum parpol itu harus siap menjadi capres maupun cawapres, tidak terkecuali PPP," ujar ketua umum partai berlambang kakbah itu.
Romy mengatakan PPP saat ini tengah membangun komponen untuk tingkatkan elektabilitas partainya melalui figur politik, yakni Ketumnya sendiri.
Pria berumur 43 tahun itu memandang akan ada giliran dirinya bisa maju Pilpres pada masa mendatang.