Mahasiswa Asal Makassar Pikat Juri GSEA Lewat Usahanya Ubah Minyak Jelantah Jadi Bio Diesel
Global Student Entrepeneur Awards (GSEA) mengumumkan finalis terbaik yang akan mewakili Indonesia di pentas internasional
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Global Student Entrepeneur Awards (GSEA) mengumumkan finalis terbaik yang akan mewakili Indonesia di pentas internasional di Toronto, Kanada, pada April mendatang.
Finalis terbaik diambil berdasarkan hasil seleksi dari ribuan mahasiswa dan terpilih tujuh calon pengusaha muda yang mempresentasikan usahanya kepada para juri.
Baca: MKD Susun Aturan Menindaklanjuti Pasal Penghinaan DPR
Penjurian yang diselenggarakan di Gedung UGM Samator Pendidikan Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018) ini, menampilakan tujuh orang mahasiswa terbaik dibidang bisnis dan usaha.
Masing-masing finalis mempresentasikan usahanya di hadapan juri.
Andi Hilmi Mutawakkil, mahasiswa asal Makassar berhasil menjadi juara pertama sekaligus finalis tebaik dalam ajang GSEA tingkat nasional.
Baca: Jokowi Akan Hadir Dalam Kongres ke-30 HMI di Ambon
Mahasiswa jurusan Antropologi ini berhasil memikat enam orang juri dengan mempresentasikan hasil usahanya 'Gen Oli .
Keenam juri tersebut di antaranya Stephen Budiman, Yudha Kartohadiprodjo, Angeline Lee, Fadhlanti Sharief, Diah Martha Budiningsih dan Mariko Asmara Yoshihara.
Andi berhasil memprentasikan usahanya yakni mengubah minyak jelantah bekas menjadi bahan bakar bio diesel.
Baca: Rizal Ramli: Diplomasi Pangan Cara Jitu Wujudkan Indonesia Sebagai Negara Kuat
Dengan usahanya mengubah minyak jelantah menjadi energi terbarukan bio diesel mampu membantu memenuhi kebutuhan bahan bakar mesin diesel yang susah didapatkan para nelayan di tepian kota Makkasar.
"Di Makassar ada 33 kelompok nelayan. Mereka membutuhkan 25 ton bahan bakar disel, pemerintah hanya menyediakan 16 ton, ini jelas ada gap sekitar 9 ton. Ini yang kita coba penuhi," kata Andi Hilmi.
Menempati posisi kedua, Muhammad Hakim Defltian, Mahasiswa asal Bandung yang berbisnis buah duren dalam kemasan Cup.
Baca: Diduga Sang Kepala Keluarga Tega Membunuh Istri dan Dua Putrinya Sendiri
Dengan jargon 'Bau Durian', ia berhasil mengemas buah durian yang selama ini jarang di dapatkan di Indonesia.
Sementara, diposisi ketiga ditempati mahasiswa asal Bali sekaligus peserta termuda yang berusia 20 tahun.
I Kadek Karya berhasil mengembangkan bisnisnya membuat cindramata berbahan silver dengan jargon 'Cindramata Zaman Now'.
I Kadek mampu mengajak pengerajin silver di Bali yang mulai ditinggalkan akibat datangnya bahan baku silver dari negara luar untuk berbisnis dengannya.
Ia bahkan mengaku meraup untung usahanya hingga Rp 1,5 Miliar.
Coordinator Entrepeneur's Organization (EO) GSEA perwakilan Indonesia, William Henley menjelaskan terpilihanya mahasiswa tersebut menjadi juara karena dinilai dewan juri mampu menunjukan kegigihan dan keuletan dalam berbisnis.
"Skala bisnis mereka sudah berhasil yang sangat signifikan dari sisi binisnya sendiri kegigihan mereka dalam menyikapi sebagai seorang wirausahawan," kata William Henley.
Dalam kesempatan itu pula, William menjelaskan GSEA merupakan kompetisi global bagi wirausahawan mahasiswa yang menjalankan bisnis secara aktif.
"Finalis terpilih dari Indonesia ini nantinya bersaing dengan 2 ribu lebih peserta dari 56 negara di Global Finals GSEA yang akan diselenggarakan pada bulan April 2018 di Toronto, Kanada," katanya.
Nantinya, pemenang tingkat nasional ini akan mewakili Indonesia terlebih dahulu di ajang Global Student Entrepeneur Awards (GSEA) tingkat Asia Pasifik di Kuala Lumpur, Malaysia.
Apabila di tingkat Asia Pasifik berhasil menjadi juara satu, peserta akan melanjutkan ketingkat regional di ajang kompetisi di Toronto, Kanada.
Sebagai informasi, Global Student Entrepreneur Awards (GSEA) adalah kompetisi global utama bagi siswa yang memiliki dan mengoperasikan bisnis saat menghadiri kuliah atau universitas.
Nominasi bersaing dengan rekan-rekan mereka dari seluruh dunia dalam serangkaian kompetisi lokal dan atau nasional dengan harapan bisa lolos ke Final GSEA.
Didirikan pada tahun 1998 oleh Saint Louis University, GSEA sekarang merupakan program Organisasi Pengusaha.