Jumat, 3 Oktober 2025

Gunung Agung Kembali Erupsi, BNPB Pastikan Bali Tetap Aman 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyebut aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali masih tinggi.

Penulis: Syahrizal Sidik
Istimewa
Gunung Agung dilihat dari Tanah Ampo, Sabtu (23/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyebut aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali masih tinggi. 

Minggu (24/12/2017) pukul 10.05 WITA, Gunung Agung kembali erupsi disertai asap kelabu tebal dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke Timur Laut. 

Baca: Inspeksi Bandara Soetta, Dirjen Perhubungan Udara: Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Tahun 

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengenai kembali erupsinya Gunung Agung, dia memastikan aktivitas di Bali tetap aman. 

“Tidak ada dampak merusak dari erupsi tersebut. Akivitas masyarakat di Bali normal,”  ungkap Sutopo dalam keterangan resminya, Minggu (24/12/2017).  

Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing pada informasi yang meresahkan. 

“Erupsi tidak membahayakan selama berada di luar radius yang telah ditetapkan PVMBG,” lanjut dia. 

Sebagaimana diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Agung status Awas (level 4). Status Awas ini berlaku sejak Jumat, (27/11/2017) hingga saat ini. 

Status Awas ini, hanya berlaku pada radius 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Artinya masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di dalam radius 8-10 kilometer dari puncak kawah.

Di luar area itu aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman.

Sebagai informasi, hingga saat ini, jumlah pengungsi erupsi Gunung Agung tercatat sebanyak 71.045 jiwa yang tersebar di 239 titik pengungsian. 

Sebaran dari pengungsi tersebut adalah 42.928 jiwa di Kabupaten Karangasem, 11.441 jiwa di Kabupaten Klungkung, 9.938 jiwa di Kabupaten Buleleng, 977 jiwa di Kabupaten Bangli, 3.502 jiwa di  Kabupaten Gianyar, 205 jiwa di Kabupaten Jembrana, 730 jiwa ada di Kabupaten Tabanan, 590 jiwa di Kabupaten Badung, dan 734 jiwa di Kota Denpasar. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved