Jumat, 3 Oktober 2025

Muhaimin: Jas Hijau Bukan untuk Menyaingi Jas Merah Soekarno

Gerakan “Jas Hijau” yang dimaksud Muhaimin adalah kependekan dari jangan sekali-sekali melupakan jasa ulama.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
ISTIMEWA
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang juga inisiator Nusantara Mengaji saat menghadiri khataman Alquran bersama ribuan warga Kabupaten Pekalongan, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-Alun di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (18/11/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut-nyebut gerakan “Jas Hijau” saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Mahaguru Ulama Nusantara yang diadakan Islam Nusantara Centre di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2017).

 Gerakan “Jas Hijau” yang dimaksud Muhaimin adalah kependekan dari jangan sekali-sekali melupakan jasa ulama.

 Gerakan itu sudah didengungkan sejak pertengahan tahun ini dan mulai menggema di beberapa tempat di Indonesia seperti Maluku, Surabaya, Semarang, dan lain sebagainya.

 Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan gerakan tersebut perlu digalakkan agar jasa ulama dan santri dicatat dalam sejarang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

 “Saya selama mengenyam pendidikan jarang sekali mendengar kisah ulama dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ulama dan santri sendiri memang enggan dielu-elukan, mereka ikut berjuang tapi tidak ambil pusing soal apakah mereka dicatat sejarah atau tidak,” katanya.

 Sejak pertama kali didengungkan, menurutnya gerakan Jas Hijau itu mendapat respon bagus dari masyarakat.

 Bahkan ia tidak menyangka bila sempat diadakannya seminar Jas Hijau di Kota Semarang, Jawa Tengah.

 Cak Imin juga mengatakan gerakan Jas Hijau dibuat untuk tidak berhadapan dengan gerakan Jas Merah yang dipopulerkan oleh Presiden Soekarno.

 “Bukan maksud Jas Hijau untuk berhadapan dengan Jas Merah, malah saya ingin gerakan Jas Hijau itu bersinergi dengan Jas Merah. Gerakan Jas Hijau mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak mengesampingkan peran ulama,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved