Korupsi KTP Elektronik
Teriakan 'Dadah Papa' Iringi Proses Pemindahan Setya Novanto ke RSCM
Setelah situasi lebih tenang, sebuah ranjang rumah sakit dibawa masuk ke ruang perawatan Novanto oleh dua petugas rumah sakit.
Terdengar suara cukup keras dari mesin printer yang tengah mencetak dari ruangan tersebut.
Suara tersebut seperti suara mesin pencetak rekening listrik di kantor pos.
Di depan ruang fisioterapi terlihat dua lelaki berpakaian sipil tengah mendiskusikan sesuatu dengan volume suara yang hampir berbisik.
Baca: Akhir Kisah Pernikahan Oma Martha dan Pemuda Berondong: Sofian, Sampai Ketemu di Polres ya
Sesekali nada suara dalam percakapan kedua lelaki itu terdengar naik hingga terdengar di lorong depan ruangan fisioterapi.
"Kalau abang jadi dia gimana?" kata seorang lelaki dengan nada yang agak tinggi.
Kemudian suara percakapan keduanya terdengar menjadi pelan dan semakin pelan sebelum kedua lelaki itu hilang dari pantauan.
Setelah situasi lebih tenang, sebuah ranjang rumah sakit dibawa masuk ke ruang perawatan Novanto oleh dua petugas rumah sakit.
Lalu seorang perempuan berkerudung melintasi lorong dan meminta bantuan kepada pihak keamanan rumah sakit untuk menjaga lift di dekat ruang perawatan Novanto.
"Pak minta tolong Pak, ini liftnya jangan ada yang masuk dulu," kata perempuan berkerudung itu kepada keamanan rumah sakit.

Keamanan rumah sakit lalu bergegas masuk ke dalam lift tanpa terdengar sepatah kata pun.
Beberapa lelaki lalu keluar dari ruangan Novanto dan melihat kondisi lift.
"Cukup nggak?" kata salah seorang lelaki dengan cukup keras yang dijawab dengan suara yang hampir berbisik.
Dua orang penyidik lalu keluar dari dalam lift membawa dua plastik makanan ringan berukuran besar.
"Salat-nya gantian saja," kata seorang penyidik kepada beberapa penyidik lain di depan ruangan Novanto.