Kabareskrim Ungkap Pola Setoran Jual Beli Sindikat Narkotika Indonesia-Malaysia
World Drugs Report pada 2017 yang diterbitkan UNODC tahun 2015 mencatat seperempat miliar penduduk dunia telah menjadi penyalahguna narkotika.
"Aspek lain, selain keterlibatan pelaku dari kedua negara, Indonesia dan Malaysia juga menghadapi ancaman yang serupa. Khususnya yang terkait dengan aspek geografis, dimana kedua negara memiliki garis perbatasan darat dan garis perbatasan perairan atau pantai yang cukup panjang. Serta penerbangan langsung dari Indonesia ke Malaysia atau sebaliknya," kata dia.
Baca: Para Pemilik Konter di Kabupaten Kudus Bakar Kartu Perdana Senilai Rp 250 Juta
"Ini tentu saja membuka peluang sebagai jalur peredaran narkotika sehingga membutuhkan mekanisme pencegahan dan pengawasan yang lebih intensif lagi, secara bersama-sama. Salah satunya dengan peningkatan frekuensi joint operation," papar Ari.
Menyadari masih banyaknya persoalan yang mesti segera dituntaskan oleh kedua negara, lanjut Ari, efektifitas dan efisiensi penanggulangannya juga mesti melalui pendekatan yang multidimensi.
"Kejahatan narkotika merupakan permasalahan multidimensi, dengan jaringan peredaran yang luas dan melibatkan lebih dari satu negara atau trans national crime. Untuk itu, dalam penanggulangannya, juga diperlukan perumusan strategi penanggulangan dari berbagai sisi pendekatan permasalahan," lanjut Ari.
Dalam kesempatan ini, hadir juga Commissioner Police (CP) Datuk Seri Mohman Bin Salleh, Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik (JSJN) Polis Diraja Malaysia bersama anggota delegasi lainnya.
Juga hadir Kapolda Nusa Tenggara Barat, pejabat utama Bareskrim Mabes Polri serta para direktur reserse narkoba dari seluruh Polda.