Jumat, 3 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Erupsi Gunung Agung, Penerbangan ke Ngurah Rai Dialihkan ke Bandara Terdekat

Budi mengatakan ada dua opsi yang telah disusun, pertama yaitu mengenai manajemen untuk mengontrol

Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT
Bibir kawah di puncak Gunung Agung (3.142 mdpl), Bali, Kamis (6/10/2011). Gunung stratovolcano ini terakhir meletus dahsyat 1963 menelan korban jiwa 1.148 orang. (KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT ) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat skenario transportasi udara dalam rangka mengantisipasi erupsi Gunung Agung, Bali.

“Kami mempersiapkan saja misalkan terjadi hal yang tidak diinginkan. Apa yang akan kami lakukan dua hal,” ujar Budi Karya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Budi mengatakan ada dua opsi yang telah disusun, pertama yaitu mengenai manajemen untuk mengontrol apabila pesawat tidak bisa mendarat ataupun takeoff.

“Kami menunggu informasi dari BMKG. Saat tak bisa mendarat, kami siapkan bandara terdekat seperti Banyuwangi, Surabaya, Ujung Pandang. Total ada 10 bandara. Urutannya tergantung bagaimana itu akan dilakukan,” ujar Budi.

Baca: Fadli Zon Siap Klarifikasi Aduan MAKI di MKD

Kedua, Budi menjelaskan sudah disiapkan bandara alternatif untuk penerbangan dalam negeri maupun luar negeri apabila erupsi Gunung Agung terjadi.

“Dalam negeri plan A ke Banyuwangi, plan B ke Praya, baru Surabaya. Kalau luar negeri, plan A Praya, baru Surabaya. Itu tergantung arah angin. Kalau arah anginnya ke timur, berarti ke Surabaya,” kata Budi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved