Pengamat: Sangat Berat Bagi Jokowi Gandeng Gatot Nurmantyo Jadi Cawapres
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai popularitas dan elektabilitas Gatot Nurmantyo belum cukup memadai untuk masuk dalam bursa Pilpres.
"Pun dengan rekam jejak politik yang dalam, memiliki jaringan luas dan pengalaman yang mumpuni, memiliki basis politik di masyarakat dan di partai politik," jelasnya.
Sebelumnya, Politikus NasDem, Teuku Taufiqulhadi mulai mewacanakan kandidat alternatif.
"Yang kami duga Pak JK Tidak bersedia lagi ikut untuk periode mendatang. Kami sedang memikirkan pendamping yang kuat seperti Pak JK," kata Taufiqulhadi, di Gedung DPR, Jumat (21/7/2017).
Lalu, siapa kandidat yang dianggap layak menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 di mata NasDem? Yang dipandang mulai muncul dan mumpuni adalah Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun pada Maret 2018.
"Sejauh ini, di mata kami, yang cukup baik adalah Pak Gatot Nurmantyo, yang menjabat sebagai Panglima TNI sekarang," katanya. (*)