Kisah Restoran Milik Orang Indonesia di Australia yang Bangkrut karena Pemiliknya Dinilai Rasis
Sebuah restoran milik orang Indonesia tutup setelah Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara.
"Barulah kisah bermula: Status2 hatespeech Indra di fb pribadi menjadi viral."
"Gara2 Indra nyinyir thd aksi lilin Sydney, netizen yg trganggu, langsung ngulik wall ybs."
"Ditemui frasa Kafir Anjing Bunuh bertebaran disana."
"The power of Sosmed: Habis indra jadi bulan2an."
"Sialnya, alih2 minta maaf, Indra malah ngulangi perbuatan yg sama: buat status hatespeech."
"Indra lupa, dia hidup dan mencari nafkah di Sydney, tempat multi entis multi agama, dimana sikap rasis adl sebuah tingkah yg tak terampuni."
"Netizen yg jengkel lalu memborbardir akun Willis Canteen di Tripadvisor, FB, dan Zoomato, intinya: Jangan makan disini, ownernya rasis."
"Tidak pake lama, bisnis Willis Canteen langsung drop dan bangkrut, pelanggan tiba2 hilang, dan tatapan sinis menyertai dimanapun ia pergi."
"Itu terjadi hanya dlm jangka waktu tidak ada 1 bulan."
"Setelah bisnis-nya kena imbas, Indra baru buat status minta maaf."
"Tapi nasi terlanjur jadi kerak telor, mending Indra jualan kerak telor."
"Efek kampanye kebencian di Pilkada DKI merasuk & berefek jauh lebih parah dr yg pernah kita bayangkn."
"Dan itu masih terjadi hingga detik ini."
"Semua kena imbas, mulai pola fikir anak2 kencur SD-Mahasiswa, bahkan sampe menjalar ke institusi bisnis dan pemerintahan."
"Siapa yg belum pernah dituding kafir/munafik di real life oleh mereka yg Anti Ahok? Bahkan yg netral pun kena."