Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilu 2019

Setya Novanto Berpeluang Dampingi Jokowi, JK Pilih Momong Cucu

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berpeluang menjadi pendamping Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

Editor: Dewi Agustina
dok.DPR
Ketua DPR RI Setya Novanto mengingatkan tentang pentingnya perayaan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diimplementasikan. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berpeluang menjadi pendamping Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.

Peluang itu terbuka lebar setelah Partai Golkar memutuskan mengusung Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019 selaku calon Presiden.

"Di dunia politik peluang itu pasti ada tapi kita tidak bisa mendahului dari proses-proses komunikasi politik yang kita lakukan," ujar Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham saat ditemui di sela Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/5/2017).

Namun demikian, Partai Golkar menyerahkan kepada Joko Widodo untuk melakukan penjaringan calon wakil Presiden yang akan mendampinginya di Pemilu Presiden 2019.

Menurut Idrus, perlu ada komunikasi intensif yang lebih produktif dengan calon Presiden untuk menjamin kemenangan Pemilu 2019 lebih spektakuler dan menjamin bahwa Jokowi dan pasangannya tersebut dapat mewujudkan target-target programnya.

"Saya kira semua ini bisa," kata mantan anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur itu.

Untuk diketahui, usul untuk membahas calon wakil Presiden penamping Jokowi dilontarkan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Pria yang akrab disapa Ical itu menilai, hal strategis seperti soal cawapres Jokowi bisa dibahas lebih lanjut pada Rapimnas kali ini.

Menurut Ical, Golkar juga masih memiliki peluang untuk mengusulkan nama kadernya sebagai cawapres Jokowi.

"Posisi capres sudah jelas yaitu Pak Presiden Jokowi. Namun posisi cawapres masih kosong. Sebagai partai apa yang harus kita lakukan dalam soal ini? Apakah kita akan mengusulkan satu atau dua nama dari Partai Golkar untuk mendampingi beliau?" tanya Ical kepada peserta Rapimnas saat memberikan pengarahan.

Pertanyaan Ical pun mendapatkan jawaban positif dari hadirin yang juga menilai bahwa Golkar perlu mengusulkan nama kadernya untuk dijadikan calon pendamping Jokowi pada Pemilu Presiden 2019.

Setya Novanto memilih menyerahkan penjaringan calon Wakil Presiden kepada Joko Widodo.

Ia hanya menyebut, cawapres pasangan Jokowi haruslah seseorang yang memiliki keterikatan yang baik dengan Jokowi.

"Presiden yang bisa menentukan. Jangan sampai wakil itu chemistry-nya enggak sama dengan Presiden," kata Novanto.

Dia mengatakan, saat ini belum ada kader di internal partai yang diusulkan menjadi cawapres Jokowi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved