Politikus PKB Dukung Tantangan Amien Rais Beradu Data dengan Luhut Soal Reklamasi Teluk Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan mendukung tantangan Mantan Ketua MPR Amien Rais beradu data dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Adu data itu mengenai pembangunan reklamasi Teluk Jakarta.

"Bagus saja agar keputusan yang diambil adalah keputusan terbaik sesuai data dan fakta," kata Daniel melalui pesan singkat, Rabu (17/5/2017).

Menurut Daniel, hal itu akan memperkuat kepastian hukum bagi pengembang dan investasi.

Ia menilai pemerintah juga membutuhkan dana yang valid mengenai pembangunan reklamasi tersebut.

Politikus PKB itu menyetujui adanya reklamasi asalkan memenuhi tiga syarat.

Pertama sesuai peraturan dan undang-undang.

Kemudian, pemenuhan Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan) kawasan sehingga tidak menimbulkan bencana lingkungan dan bencana sosial.

"Ada jaminan mata pencaharian dan penghidupan nelayan terdampak," kata Daniel.

Sebelumnya diberitakan, Amien tidak sepakat dengan pernyataan Luhut bahwa tanah Jakarta akan tenggelam 8-23 cm apabila proyek pembangunan reklamasi dan tanggul laut raksasa tidak dilakukan.

"Mari kita adu fakta dan data, kalau misalkan data Pak Luhut Binsar itu lebih aktual bahwa reklamasi akan mencegah banjir maka saya akan ikuti."

"Tapi kalau data kami lebih sahih maka Pak Luhut juga harus hentikan. Janganlah jual-jual tanah kita itu," kata Amien Rais dalam seminar "Stop Reklamasi Teluk Jakarta" di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Amien menentang kebijakan pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut Ketua Dewan Kehormatan PAN itu pembangunan reklamasi Teluk Jakarta sarat kepentingan asing yakni masyarakat China.

Amien mengacu pada pertumbuhan penduduk rakyat China yang mencapai 1,4 miliar orang.

"Saya yakin ini China sudah sangat kepanasan karena memiliki penduduk 1.4 milyar, jadi butuh wilayah-wilayah untuk ditinggali," kata Amien.

Amien memprediksi Indonesia menjadi tujuan China untuk tempat tinggal sebagian warganya.

"Dengan cara menguasai jalan darat sutera dari China hingga membentang ke Belanda, lalu melalui laut, dari laut China Selatan hingga Rotterdam," kata Amien.