Jumat, 3 Oktober 2025

Kaleidoskop 2016

Refleksi Tahun Kedua Pemerintahan Jokowi-JK: Reshuffle Kabinet Hingga Aksi 212

Merefleksi setahun perjalanan Pemerintahan Presiden Jokowi, banyak peristiwa politik yang terjadi. Berikut ringkasannya

TRIBUN/BIAN HARNANSA
Foto udara menunjukan massa Aksi Damai 212 memenuhi kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Massa aksi menggelar salat Jumat bersama lalu menggelar dzikir dan doa untuk kebaikan bangsa dan negara. TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebentar lagi, Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menutup buku tahun 2016 dan akan memulai catatan baru pada tahun 2017.

Merefleksi setahun perjalanan Pemerintahan Presiden Jokowi, banyak peristiwa politik yang terjadi, mulai dari perombakan struktur kabinet kerja jilid dua hingga konsolidasi dengan para ketua umum partai politik.

Isu reshuffle kabinet pada waktu pertengahan tahun 2016 cukup santer, nama Sri Mulyani Indrawati yang paling kencang terdengar akan mengisi posisi menteri di Kabinet Kerja.

Hingga akhirnya terjawab, bahwa Presiden Jokowi mengganti beberapa menterinya.

"Saya berusaha maksimal agar Kabinet Kerja bisa bekerja lebih cepat, dalam tim yang solid dan saling mendukung," kata Presiden Jokowi saat itu.

Setidaknya ada 13 menteri yang diganti dan/atau dirotasi dan diantaranya ada nama Sri Mulyani Indrawati yang dipercaya Presiden sebagai Menteri Keuangan.

Selain Sri Mulyani Indrawati,  Budi Karya Sumadi pun dipercaya Presiden Jokowi untuk mengisi Menteri Perubungan.

Budi Karya Sumadi dulu pernah bekerja bersama Jokowi ketika Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Waktu itu Budi Karya masih menjabat sebagai Dirut Jakpro, mengerjakan beberapa proyek infrastruktur di Jakarta, diantaranya normalisasi Waduk Pluit dan Waduk Ria-rio.

Wajah baru di dalam postur kabinet kerja jilid II selain Sri Mulyani Indrawati dan Budi Karya Sumadi yakni Enggartiasto Lukita yang mengisi posisi Menteri Perdagangan, Asman Abnur sebagai Menteri PAN dan RB.

Kemudian Airlangga Hartanto sebagai Menteri Perindustrian, Muhajir Effendy sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Eko Putro Sandjojo sebagai Menteri PDT.

Reshuffle Kabinet Jilid II Rangkul Partai Golkar

Selain itu, pada reshuffle jilid II ini, nampaknya Pemerintah mulai merangkul partai politik diluar koalisi partai pendukung pemerintah.

Partai diluar koalisi partai pendukung pemerintah yang mulai dirangkul yaitu Partai Golkar, ditandai dengan diangkatnya Airlangga Hartanto sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin.

Masuknya Partai Golkar ke pemerintahan tidak lepas dari peristiwa politik di internal Golkar, yakni pelaksanaan Munaslub Partai Golkar pada bulan Mei 2016.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved