Vaksin Palsu
Penyelidikan Vaksin Palsu Tak Hanya di 14 Rumah Sakit di Jabodetabek
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan penyelidikan vaksin palsu belum selesai.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menegaskan penyelidikan vaksin palsu belum selesai.
Meskipun, data 14 Rumah Sakit pengguna vaksin palsu telah diungkap dalam rapat dengan Komisi IX DPR.
"Ini baru dilakukan di Jabodetabek, penyelidikan ini belum selesai masih mengejar kemana-mana. Tetapi setelah 14 RS sudah boleh dipublikasikan dan juga nama-nama produsen, pengepul, distributor, dan pemakai yang dilakukan," kata Nila di ruang rapat Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Nila mengatakan hasil penyelidikan BPOM dari 39 sampel ditemukan empat yang palsu.
Bareskrim juga melakukan suatu penyidikan yang dimulai dari distributror. "Ada empat produsen dimana ada dari satu ini ada 14 R dan enam yang individu," katanya.
Nila mengatakan kasus vaksin palsu tersebut harus dituntaskan.
Saat ini, merupakan momentum penuntasan kasus vaksin serta obat-obatan palsu.
"Kami sepakat dengan bareskrim butuh waktu untuk dilakukan penyidikan. Ka.i sepakat melakukan pendataan terhadap faskes (fasilitas kesehatan), kami akan melihat dari vaksin mana yang palsu," imbuhnya.
Ia menegaskan akan memberikan sanksi bagi faskes yang terbukti memberikan vaksin palsu kepada anak-anak.
Apalagi, bila Bareskrim telah menyelidiki dan terbukti melakukan perbuatan pidana.