Prahara Partai Golkar
Elite Golkar: Kalau Enggak Panas Bukan Munas
Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali menganggap wajar konstelasi politik yang meningkat menjelang Musyawarah Nasional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali menganggap wajar konstelasi politik yang meningkat menjelang Musyawarah Nasional (Munas). Rencananya, munas akan digelar rentang waktu April 2016.
"Itu biasa, kalau enggak panas, bukan Munas tapi pengajian Majelis Taklim," kata Amali di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Kader Golkar yang akan bertarung di arena munas mulai bermunculan. Amali menilai manuver calon ketua umum Golkar masih dalam batasan yang wajar. Seluruh calon ketua umum tersebut memiliki keinginan menang dalam pertarungan munas.
Anggota Komisi I DPR itu memastikan adanya aturan yang jelas untuk memastikan persaingan calon ketua umum Golkar tetap sehat dan wajar. Hal itu dilakukan agar Golkar memiliki ketua umum yang tepat.
"Aturan segera dibuat. Nanti akan ada pleno pengesahan panitia munas. Lalu kita buat aturan bagi para kandidat. Nanti akan ada tim yang melakukan verifikasi calon ketua umum," kata Amali.
Mengenai calon ketua umum yang berpeluang besar menang di arena munas, ia enggan mengungkapkannya. Amali menegaskan dirinya bersikap netral. Apalagi, ia diusulkan sebagai ketua organizing committee (OC) Munas.
"Netral kita, saya kan jadi OC," imbuhnya.
Amali menegaskan panitia Munas yang dibentuk DPP Golkar akan mengakomodasi semua pihak. "Kami sebagai pelaksana. Tercermin sebagai Munas rekonsiliasi. Ini sesuai dengan SK Menkumham, yakni demokratis dan berkeadilan," katanya.