Polisi Menduga Kuat Akseyna Tewas Dibunuh
Namun polisi belum menentukan tersangkanya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kematian Akseyna Ahad Dori memasuki babak baru. Polisi makin yakin Akseyna tewas bukan karena bunuh diri, tetapi mengurus ke dibunuh. Namun polisi belum menentukan tersangkanya.
Sebelumnya selama lebih dua bulan, Kamis (26/3/2015) sampai Mei 2015, polisi kebingungan menentukan apakah mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA itu tewas dibunuh atau bunuh diri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang baru saja menjabat, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan, indikasi Akseyna bukan bunuh diri menguat setelah Grafolog (ahli tulisan tangan) menganalisa surat wasiat Akseyna.
Ternyata Grafolog menilai bahwa surat wasiat itu dibuat oleh dua orang. Akseyna dan seorang lagi adalah yang berusaha meniru tulisan dan tanda tangan Akseyna.
Indikasi kedua bahwa Akseyna bukan bunuh diri, kata Krishna, yakni adanya batu seberat 14 kilogram di dalam tas yang tenggelam bersama Akseyna di Danau Kenanga UI.
Adanya tas dengan pemberat batu itu menghilangkan kemungkinan Akseyna menyelamatkan diri. Sehingga menjadi ada dua kemungkinan, Akseyna ditenggelamkan setelah tewas atau saat kondisinya pingsan.
Sebelumnya, Kabiddokes Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Musyafak, juga memastikan bahwa Akseyna masih hidup saat tenggelam.
Terbukti dari hasil forensik yang menunjukkan ada air dan pasir di paru-paru korban. Sehingga memastikan dia bernafas saat tenggelam.
Tapi dokter forensik tak bisa memastikan apakah Akseyna dalam kondisi sadar atau pingsan saat tenggelam. Selain itu dokter juga menemukan ada beberapa benturan benda tumpul di tubuh korban.
Tapi polisi sampai saat ini belum mampu menentukan motif Akseyna dibunuh. Dan polisi tak mau sembarangan menunjuk pelaku. Sebab akibatnya fatal apabila kemudian menunjuk seseorang yang tak bersalah menjadi pelaku.
"Nanti kita pelajari motifnya sama alibi alibinya. alibinya itu begini dia bergaul sama siapa, hubungan dengan siapa, terakhir bagaimana. Itu nanti diungkap, kemarin kan penyidikan awal menduga bunuh diri. Habis itu statementnya nya bunuh diri. kami sekarang sudah ada itu (kesimpulan bukan bunuh diri), sekarang tinggal proses. kita tidak ingin dalam mengungkap kasus ini ada kesalahan mempidanakan orang tidak bersalah. jadi kita harus hati hati," ujar Krishna kepada wartawan usai jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (28/5/2015).
Sebelumnya, Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI dengan kondisi tak dikenal pada Kamis (26/3/2015).
Jenazahnya kemudian baru dikenali pada Senin (30/3/2015). Dan keanehan dan kejanggalan pun dimulai.
Salah satu keanehan muncul soal penemuan surat wasiat. Surat wasiat Akseyna ditemukan di kamar kosnya oleh rekan dekat Akseyna, yakni Jibril (18) yang datang ke kos Akseyna dan meminta mengecek kamar Akseyna pada Minggu (29/4/2015).
Atau satu hari sebelum jenazah Akseyna teridentifikasi. Bahkan Jibril memilih menginap di kamar Akseyna malam itu.