Penangkapan Bambang Widjojanto
Menhan: Pengamanan TNI di KPK Agar Tidak ada Perkelahian
Ryamizard tidak mempersoalkan bantuan pengamanan TNI kepada KPK. Ia pun berharap tidak ada kontak fisik antara TNI dan KPK.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku baru mengetahui adanya personel TNI yang menjaga Komisi Pemberantasan Korupsi. Diketahui terjadi ketegangan antara KPK dan Polri menyusul ditetapkannya Calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka.
Ia mengatakan TNI hanya membantu pengamanan di KPK. "Saya baru tahu itu. Fakta alasannya adalah ya. Supaya jangan terjadi perkelahian. Cuma bantu mengamankan," kata Ryamizard di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Ryamizard tidak mempersoalkan bantuan pengamanan TNI kepada KPK. Ia pun berharap tidak ada kontak fisik antara TNI dan KPK.
"Kalau lebih bagus engga apa-apa. KPK dan Polisi itu dengan kita bagus-bagus semua, engga ada masalah. Jadi kita berharap mereka jangan sampai ada perkelahian fisik," ujarnya.
Menurut Ryamizard, bantuan TNI sepanjang tujuan baik maka tidak persoalan. "Kalau untuk yang baik engga apa-apa," katanya.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan Ketua KPK Abraham Samad telah menghubungi Panglima TNI Moeldoko untuk meminta perlindungan. Namun, Fuad membantah bahwa penerjunan pasukan tersebut atas permintaan Ketua KPK Abraham Samad yang meminta perlindungan.
“Pak Samad hanya melaporkan perkembangan, kemudian Panglima inisiatif menurunkan personel untuk mengantisipasi gesekan. Itu juga berdasar arahan presiden agar menjaga keduanya tidak terjadi gesekan," ujar Fuad.
Ia menyebutkan, ada ratusan personel TNI yang dikerahkan di sekitar gedung anti korupsi itu.. "Kami bersiaga di sekitar KPK. Jadi bukan untuk melindungi KPK, bukan juga untuk Polri. Ratusan ada dari intel juga," katanya.