Sutan Bhatoegana Vs Pendukung Gus Dur
Tokoh Adat Lintas Agama Minta SBY Jewer Sutan Bathoegana
Sejumlah tokoh adat dan lintas agama merasa terhina atas tuduhan Sutan Bhatoegana kepada Gus Dur. Mereka yang tergabung dalam Tokoh Adat dan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh adat dan lintas agama merasa terhina atas tuduhan Sutan Bhatoegana kepada Gus Dur. Mereka yang tergabung dalam Tokoh Adat dan Lintas Agama yang tergabung dalam Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) menilai Gus Dur sebagai Guru Bangsa yang rendah hati, sederhana, dan bersih.
"Walau matanya tidak bisa melihat, tapi nuraninya terbuka," kata Majelis Nasional ANBTI, Kyai Maman Imanulhaq di Jakarta, Rabu (28/11/2012).
Untuk itu, Maman mengatakan pernyataan Sutan Bhatoeghana dalam Dialog Kenegaraan DPD RI bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?" yang digelar di lobi Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11/2012) yang menyatakan bahwa pemerintahan Gus Dur dilengserkan karena terlibat skandal korupsi, sontak membuat banyak orang marah. Tidak terkecuali ANBTI.
ANBTI yang diwakili Sekretaris Jendral (Sekjend) Nia Sjarifuddin Joedopramono, Pendeta Emmy Sahertian (NTT), Hemmy Koapaha dan Ellen Pitoi (Sulut), Agnes (Jogja), GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI), Pendeta Karel Phil Erari (Tokoh Papua), dan Dewi kanti (Tokoh masyarakat Adat Sunda Wiwitan) kemudian meminta SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk “menjewer” Sutan Bathoegana sehingga bisa lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
"Sebagai Presiden SBY didesak untuk bertindak cepat dalam mengatasi persoalan-persoalan konflik yang terjadi di masyarakat serta tindakan anarkisme yang makin mewabah di negeri ini," kata Maman.
Mengenai aksi protes yang marak diberbagai daerah oleh sejumlah elemen masyarakat, Kyai Maman Imanulhaq mengharapkan protes-protes itu dilakukan dengan tertib dan tidak anarkis.
Maman mengungkapkan tiga prinsip hidup Gus Dur yang selalu disampaikan kepada orang-orang terdekatnya. Pertama. akan selalu berpihak pada yang lemah. Kedua, anti-diskriminasi dalam bentuk apa pun. Ketiga, tidak pernah membenci orang, sekalipun disakiti.
Maman juga menjelaskan kharisma KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tidak hanya tertanam kuat di jiwa kaum nahdiyyin. Sikap toleransi dan pemihakan Gus Dur pada kelompok minoritas baik agama, adat maupun suku serta kaum lemah yang terpinggirkan menjadikannya sebagai Pahlawan Kemanusiaan yang sangat dicintai berbagai kalangan masyarakat yang beragam.
"Gus Dur adalah tokoh bangsa yang sederhana. Bahkan, mengutip pernyataan KH Musthofa Bisri (Gus Mus) saat peringataan 1000 hari wafatnya Gus Dur di Ciganjur, satu-satunya tokoh yang tidak pernah bawa “dompet”," ujarnya.
Klik: