Ledakan di Depok
Thoriq Cs Rencanakan Aksi Teror Sejak Mei 2012
Muhammad Thoriq bersama dengan kawan-kawannya sudah merencanakan aksi teror dengan membuat bom sejak awal Mei 2012.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Thoriq bersama dengan kawan-kawannya sudah merencanakan aksi teror dengan membuat bom sejak awal Mei 2012.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa kelompok teror Beji dan Tambora, memang sejak awal direncanakan di rumah yang dikontrak Wahyu Ristanto alias Anwar di Bojong Gede, Bogor.
"Ini kontrakan yang diinginkan oleh almarhum (Anwar alias Wahyu). Mereka yang ditugaskan untuk mencari kontrakan ini adalah Arif," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2012).
Menurut Boy, kelompok Thoriq cs ini sudah sering berkumpul. sejak bulan Mei di Bojong Gede. "Mereka Mei 2012 dapat rumah di Bojong Gede," ujarnya.
Sebuah ledakan terjadi di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Belakangan diketahui bahwa ledakan bom tersebut terkait dengan penemuan bom di Jalan Terate VII, Tambora Jakarta Barat Rabu (5/9/2012). Muhammad Thoriq pemilik bom ternyata terlibat dalam ledakan bom di Depok. Hal tersebut terungkap setelah Thoriq menyerahkan diri ke Pos Polisi Tambora, Minggu (9/9/2012).
Kemudian Thoriq pun menunjukan gudang perakitan bom di Bojong Gede, Bogor, Senin (10/9/2012) dari penelusuran tersebut ditangkaplah Arif yang berperan sebagai pencari rumah kontrakan untuk sang perakit bom Anwar alias Wahyu Ristanto yang kini sudah meninggal dunia akibat luka bakar hebat saat ledakan bom di Beji, Depok.
Kemudian Rabu (12/9/2012) Muhammad Yusuf alias Yusuf Rizaldi alias Abu Toto menyerahkan diri ke Polres Langkat dan saat ini sudah berada bersama Densus 88 Anti Teror Polri di Jakarta. Yusuf diduga mengetahui tentang rencana teror yang disiapkan Thoriq Cs. Ia merupakan orang yang menyewa tempat di Beji yang dijadikan tempat pengobatan tradisional Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara.
Klik: