Kamis, 2 Oktober 2025

Pesawat Hilang di Kalimantan

Keluarga Pilot Pesawat Masih Syok

Takdir tak dapat diubah. Manusia hanya bisa berusaha, namun Tuhan jugalah yang menentukan

zoom-inlihat foto Keluarga Pilot Pesawat Masih Syok
(Tribun Kaltim/Kholish Chered)
Suasana di Teluk Kaba Kutai Timur saat pencarian pesawat Piper Navajo berlangsung berlangsung

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Takdir tak dapat diubah. Manusia hanya bisa berusaha, namun Tuhan jugalah yang menentukan. Selama ada upaya, tentu masih ada jalan untuk memperbaiki semua yang telah terjadi.

Begitulah penuturan Abram S Kolimon, Kasubsi Kantor SAR Balikpapan, saat berbincang dengan Dipa, anak ketiga dari Marshal Basir, pilot Piper PA. 31 Navajo Chief Tain yang hilang kontak dengan Bandara Temindung Samarinda, Jumat (23/8/2012) lalu.

Raut keletihan tampak di wajah Dipa, anak ketiga dari empat bersaudara Marshal Basir. Dipa tiba di posko penanggulangan pencarian korban pesawat Piper sekitar pukul 19.30. Saat tiba, Dipa langsung disambut beberapa orang dari PT Intan Angkasa, yang merupakan rekan kerja ayahnya.

Beberapa kali Dipa tampak menerima telepon dari kerabat yang turut bersimpati atas musibah yang menimpa ayahnya, "Iya Pak! Sama-sama, terima kasih banyak atas perhatiannya," ujar Dipa di ujung telepon.

Malam tadi, Dipa yang mengenakan kaos hitam dibungkus jaket cokelat tampak tegar. Dipa juga terlihat berkomunikasi dengan beberapa petugas di posko. Tampak sekali Dipa ingin memperoleh informasi perkembangan terbaru dari upaya evakuasi yang dilakukan Tim SAR gabungan.

Dalam penuturannya dengan beberapa rekan kerja ayahnya, menurut Dipa, keluarganya telah mengikhlaskan apapun temuan dari Tim SAR gabungan. Simpang siurnya informasi yang beredar tentang lokasi pesawat kini membuat Dipa risau.

"Sebenarnya kami sudah mengikhlaskan apapun hasilnya. Tapi dengan informasi yang berkembang ini masih simpang siur. Artinya semua kemungkinan masih ada," kata Dipa saat berdiskusi dengan petugas posko.

Sambil menunggu informasi terbaru, Dipa tampak duduk di pos penjaga di Bandara Temindung. Tas hitam kecil yang menggantung di pundaknya ia biarkan terjuntai. Sesekali dia menghisap rokok di tangannya. Sambil pandangan diarahkannya ke angkasa.

Dipa mengaku, kejadian ini membuat keluarganya terpukul, "Iya, nama saya Dipa. Itu saja dulu ya Mas. Besok kalau ada info akurat pasti saya ngomong. Soalnya saya khawatir kalau ada berita-berita yang simpang siur nanti keluarga saya tambah syok,"ujarnya.

Dipa pun lantas menghampiri Abram yang selalu ikut langsung dalam tiap upaya evakuasi.

Kepada Diva, Abram berujar, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Pasalnya, hingga kini Tim SAR gabungan belum sedikitpun menemui tanda-tanda jatuhnya pesawat berikut awaknya.

Abram meyakinkan agar Dipa menyerahkan proses evakuasi sepenuhnya kepada Tim SAR gabungan.

"Semua kemungkinan masih ada, karena sampai saat ini kita (SAR) sama sekali belum melihat ekor, kepala, maupun badan (pesawat)-nya. Memang ada informasi yang menyebutkan lokasi pesawat di sana-sini. Tapi setelah kita cek ternyata tidak ada apa-apa. Artinya, semua kemungkinan bisa terjadi. Kita hanya berupaya dan bisa berdoa. Soal hasil, kita serahkan saja ke Yang Kuasa,"kata Abram.

Berita Terkait: Pesawat Hilang di Kalimantan

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved