Polri Bantah Salip KPK Tahan Tersangka

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski Polri terbilang cepat, Polri membantah penahanan empat tersangka kasus korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri adalah karena khawatir didahului Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingat menangani kasus yang sama.

Kadiv Humas Polri Irjen Anang Iskandar mengaku penahanan itu dilakukan karena pemeriksaan keempat tersangka dan para saksi dianggap telah memenuhi alat bukti.

"Pemeriksaan sudah selesai sehingga kita melakukan penahanan. Ini juga membuktikan bahwa kita juga serius menangani kasus korupsi ini," kata Anang di Jakarta, Sabtu (4/8/2012).

Menurut Anang, penahanan tersangka kasus simulator Polri tidak dilakukan dengan tergesa-gesa. Sebab penyidik Polri sudah memeriksa 33 orang saksi sejak April 2012 untuk penyelidikan kasus ini.

Diberitakan, saat ini KPK dan Polri memperebutkan penanganan kasus korupsi Simulator SIM Tahun Anggaran 2011 senilai hampir Rp 200 miliar.

Setelah menetapkan tiga tersangka yang sama, Polri mengambil langkah cepat dengan menahan empat tersangka kasus ini pada Jumat (3/8/2012) malam.

Tiga tersangka yang ditahan di Rutan Mako Brimob adalah Wakil Kepala Korlantas Brigjen Didik Purnomo selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), AKBP Teddy Rusmawan selaku Ketua Panitia Lelang, bendahara Korlantas Kompol Legimo. Sementara, Direktur Utaa PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Anang membantah ada agenda khusus dengan ditahannya tiga polisi di rutan cabang Polri tersebut.

Menurutnya, sudah sewajarnya anggota kepolisian ditahan di rutan cabang Polri. "Ya, rutan penahanan polisi di situ, saya ulangi lagi penahanan itu di Polri," ujarnya.

Ayo Klik: