Selasa, 30 September 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

KSAD Maruli Simanjuntak Buka Suara soal Oknum TNI Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Akan Evaluasi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait oknum TNI terlibat kasus pembunuhan kacab bank BUMN.

TribunLampung.co.id/Bayu Saputra
KASUS PEMBUNUHAN KACAB BANK BUMN - KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat kunjungan kerja di Makorem 043 Gatam, Rabu (5/6/2024). Maruli Simanjuntak buka suara terkait oknum TNI yang terlibat dalam kasus pembunuhan kepala cabang bank BUMN, Ilham Pradipta. Pernyataan ini disampaikan Maruli pada Selasa (16/9/2025). 

TRIBUNNEWS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak buka suara soal oknum TNI yang terlibat pembunuhan kepala cabang pembantu (kacab) bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipa (37).

Maruli mengaku belum tahu peran oknum TNI dalam kasus tersebut.

Atas hal itu, ia mengatakan TNI menyerahkan semua proses pidana yang berjalan kepada aparat kepolisian.

"Itu kan sudah dari Agustus. Dan Pomdam sudah bilang, sudah menahan orang (oknum TNI). Nah prosesnya nanti dari kepolisian. Kemarin kan sudah ada."

"Tinggal nanti peran-perannya kita belum tahu nih. Versi kan banyak, apakah dia yang me-manage, ada yang cuma ikut, ada yang bilang penghubung, nanti disampaikan di rilis," urai Maruli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Maruli memastikan internal TNI AD akan selalu melakukan evaluasi terhadap prajurit-prajuritnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Visum Penyebab Tewasnya Kacab Bank BUMN

Terlebih dalam kasus Ilham Pradipta, membuat nyawa kacab bank BUMN ini melayang.

"Kami pokoknya internal akan selalu evaluasi. Karena kejadian-kejadian seperti ini kan apalagi sampai mengakibatkan orang meninggal," tegas Maruli.

Terpisah, Polisi Militer Kodam Jaya mengungkapkan ada dua oknum TNI yang terlibat dalam pembunuhan Ilham Pradipta.

Keduanya adalah Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

"Menetapkan dua orang tersangka atas nama Serka N dan Kopda FH," ujar Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel (Cpm) Donny Agus Priyanto, dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa.

Dari Kopda FH, Polisi Militer Kodam Jaya menyita uang senilai Rp40 juta.

Uang itu diduga diperoleh dari menculik dan membunuh Ilham Pradipta.

"Uang tersebut diduga dari tindak pidana yang dilakukan," kata Donny.

Motif Pelaku

Dalam kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, membeberkan motif kasus penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Ilham Padipta.

Wira mengatakan pembunuhan itu dilakukan sebab para tersangka ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah disiapkan.

Rekening dormant adalah rekening tabungan atau giro yang tidak memiliki aktivitas transaksi finansial oleh nasabah selama periode tertentu, biasanya 3-12 bulan.

"Motif para pelaku yaitu para pelaku tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah dipersiapkan," jelas Wira, Selasa, dilansir Wartakotalive.com.

Hingga saat ini, polisi telah mengamankan 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

Sebanyak 15 tersangka itu terbagi dalam empat klaster. Berikut rinciannya:

Aktor Intelektual

  1. Dwi Hartono (DH), pengusaha asal Tebo, Jambi, yang diduga menjadi otak utama.
  2. YJ, ikut merencanakan penculikan bersama DH.
  3. AA, bagian dari tim perencana penculikan, ditangkap di Kota Solo, Jawa Tengah.
  4. C alias Ken, juga ikut merencanakan penculikan, ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Pelaku penculikan

  1. AT, eksekutor yang menculik korban dari parkiran sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
  2. RS, ikut menculik korban.
  3. RAH, bagian dari tim penculik.
  4. RW alias Eras, bagian dari tim penculik.

Keempat pelaku penculikan merupakan debt collector di Jakarta dan sekitarnya.

Eksekutor

  1. M, pelaku penganiayaan.
  2. T, eksekutor yang menyebabkan kematian korban.
  3. U, membantu membuang jasad korban ke Bekasi, Jawa Barat.
  4. N, ikut serta membuang jasad korban.

Pengintai

  1. Eka.
  2. Wiranto.
  3. Rohmat Sukur, bertugas membuntuti korban sebelum penculikan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih memburu satu pelaku lainnya, yakni EG.

"Masih ada satu orang yang belum tertangkap dan kami tetapkan sebagai DPO dengan inisial EG," jelas Wira, masih dari Wartakotalive.com.

Dengan demikian, total ada 16 tersangka dalam kasus tersebut.

EG diketahui termasuk dalam kelompok atau klaster yang membuntuti korban.

"Perannya adalah sebagai tim masuk dalam kategori klaster 4, yang di mana ikut membuntuti korban," pungkas dia.

Jasad Ilham Pradipta ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata ditutup lakban, di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/8/2025) pagi.

Sehari sebelumnya, Jumat (20/8/2025) sore, ia diculik ketika berada di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Dalam rekaman CCTV, tampak Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berada di area parkir Lotte Mart.

Saat berjalan menuju mobil hitam, ia disergap dua OTK yang keluar dari mobil putih di sebelahnya.

Sempat memberikan perlawanan, Ilham kalah dan berhasil dibawa masuk pelaku ke dalam mobil.

Penculikan Ilham itu diketahui terekam kamera pengawas di area parkir.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Erik S, Wartakotalive.com/Ramadhan LQ, Kompas.com/Adhyasta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved