Jakarta Selatan Dijaga Ketat Polisi dan Satpol PP, Ada Apa di Balik Patroli Malam?
Jakarta Selatan dijaga ketat malam-malam. Polisi dan Satpol PP keliling, warga bertanya-tanya: ada ancaman, atau sekadar jaga rasa aman?
Ringkasan Utama
Polda Metro Jaya dan Satpol PP menggelar patroli malam di Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025), dengan 59 personel. Meski disebut rutin, intensitas penjagaan memicu tanya warga: ada apa?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sebanyak 59 personel gabungan dari Polri dan Satpol PP DKI Jakarta menggelar patroli malam di sejumlah titik rawan di Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025) malam. Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Jaga Jakarta” yang digagas Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri untuk memastikan keamanan ibu kota tetap kondusif.
Patroli malam ini menyasar rute strategis yang dimulai dari Mako Polda Metro Jaya menuju Sekretariat ASEAN, Mabes Polri, Jagakarsa, Tendean, Ragunan, dan kembali ke Mako. Titik-titik tersebut dipilih berdasarkan pemetaan potensi gangguan kamtibmas seperti tawuran, kejahatan jalanan, dan kerumunan malam hari.
Kabawaskon Biro Logistik Polda Metro Jaya, AKBP Harry Gunawan, menyebut patroli malam sebagai bentuk pelayanan dan pencegahan dini.
“Pada malam hari ini kami melaksanakan patroli dengan kekuatan 50 personel menuju wilayah selatan. Dalam pelaksanaannya, kami berkomitmen untuk meningkatkan rasa aman sekaligus memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” ujar Harry, Selasa (30/9/2025).
Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Metro Jaya, AKBP Sujanto, menambahkan bahwa patroli dilakukan secara persuasif dan humanis, namun tetap siap bertindak tegas jika ditemukan potensi gangguan.
“Pesannya jelas, polisi hadir untuk memberi kenyamanan dan ketenangan. Kita berupaya mencegah kejahatan, mulai dari tawuran hingga tindak kriminal lainnya,” kata Sujanto.
Baca juga: “Kalau Baunya Aneh, Jangan Dimakan”—Pesan Ayah di Tangsel soal Menu MBG
Selain patroli malam, Polda Metro Jaya juga menggelar patroli pagi dan sore setiap hari. Menurut Kompol Mulyana dari Ditbinmas, kegiatan ini bertujuan memperkuat kehadiran polisi di tengah masyarakat dan mencegah kerawanan sejak dini.
“Setiap harinya dilaksanakan tiga kali patroli: pagi, sore, dan malam. Kami ingin masyarakat merasa aman dan percaya dengan kehadiran polisi,” ujar Mulyana.
Patroli juga dilakukan secara dialogis, melibatkan tim patroli wanita dan pendekatan langsung ke warga. Kompol Isa Ansori dari Biro Operasi Polda Metro Jaya menyebut metode ini efektif membangun kedekatan dan mencegah kejahatan jalanan.
“Kami menggunakan cara bertindak dialogis agar polisi terlihat, hadir, dan bermanfaat. Patroli bukan hanya pengawasan, tapi bentuk pelayanan,” jelas Isa.
Sementara itu, Polda Metro Jaya juga mengimbau warga agar tidak menciptakan kerumunan di malam hari, terutama di atas pukul 22.00 WIB. Menurut Kompol Yulianto Timang dari Ditreskrimsus, potensi kejahatan meningkat saat larut malam.
“Semakin larut malam, potensi ancaman maupun tindak kejahatan semakin meningkat. Patroli ini untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif,” tegas Yulianto.
Selama patroli berlangsung, tidak ditemukan insiden menonjol. Aparat melakukan pemantauan, dialog dengan warga, dan pengecekan titik-titik rawan. Satpol PP turut mendampingi untuk memastikan ketertiban umum, termasuk penertiban aktivitas jalanan yang berpotensi mengganggu kenyamanan warga.
Polisi Masih Cari Farhan dan Reno, Dua Orang yang Dikabarkan Hilang Pasca Demo Agustus 2025 Lalu |
![]() |
---|
Juli-September Polda Metro Jaya Tetapkan 2.318 Tersangka Kasus Narkoba |
![]() |
---|
Jaksa Tuntut Pidana Mati 29 Terdakwa Kasus Narkotika di Jakarta dalam Periode 2024-2025 |
![]() |
---|
Polda Metro Jaya Musnahkan 1,14 Ton Narkotika Senilai Rp 1,13 Triliun |
![]() |
---|
Komedian Bedu Jalani Sidang Cerai Perdana, Persiapannya Mandi, Makan, Salat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.