Demo di Jakarta
Tangis Pedagang Kecil Korban Penjarahan di Kwitang: Piring, Gelas, Kulkas Semuanya Dirampas
Linda (50) salah seorang pemilik warung pinggir jalan mengatakan aset dagangan seperti etalase dan gerobaknya menjadi sasaran.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unjuk rasa yang berakhir ricuh di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu ikut merugikan para pedagang kecil.
Mereka yang berdagang di sekitar Kwitang ikut jadi korban secara materi.
Sejumlah warung pedagang kaki lima rusak.
Linda (50) salah seorang pemilik warung pinggir jalan mengatakan aset dagangan seperti etalase dan gerobaknya menjadi sasaran.
"Itu gerobak sempat hancur karena posisi saya pepetin di sini. Nah itu tarik-tarikan, mau dibakar tarik-tarikan, jadi patah-patah semua," kata Linda, Senin (1/9/2025).
Menurut dia semua peralatan warung seperti piring, gelas habis dijarah massa.
Bahkan kulkas miliknya diseret massa ke tengah jalan, dihancurkan lalu dibakar.
"Dijarah, diambil-ambilin, terus ada kulkas yang khusus tempat minuman itu diseret, dihancurin di tengah-tengah, dibakar," ucapnya.
Tidak puas menjarah dan merusak, para perusuh juga sempat mau membakar salah satu warung namun berhasil diadang.
"Belum puas juga, sudah habis-habisan mau sempet dibakar (warung), untung aja ada kami di sini. Jadi, sempat kita padamkan api," jelas dia.
Selama kerusuhan berlangsung, Linda bersama para pedagang berjibaku melindungi warung sebisanya.
"Jadi kalau ada gas air mata ditembakin, kita masuk (rumah) dulu. Rumah kita kan di gang itu. Itu kita siap ember, buat cuci muka, udah gitu, kita standby lagi," terang Linda.
Akibat kerusuhan ini, Linda bersama pedagang lain menderita kerugian cukup besar.
"Minimal ini kerugian itu Rp 15 juta juga nggak kemana, ya. Itu mungkin juga belum komplit. Kami kepingin jualan lagi, tapi modal nggak ada, enggak cukup 1 juta, 2 juta soalnya modal gitu," jelas dia.

Duga Orang Luar Bikin Rusuh
Sumiyati (bukan nama sebenarnya), penjual gorengan yang menjajakan dagangannya di seberang Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, bercerita bagaimana situasi mencekam hingga anak-anak remaja tak dikenal ikut dalam aksi unjuk rasa pada Kamis dan Jumat (28-29 Agustus 2025) lalu.
Saat ditemui pada Senin (1/9/2025), ia masih mengoles pasta gigi di bawah kedua kantung matanya.
Kondisi kawasan Mako Brimob Kwitang Senin siang sudah aman, namun gas air mata masih terasa menusuk hingga membuat pengendara roda dua maupun pejalan kaki merasakan matanya perih.

Sambil menahan perihnya gas air mata yang terembus angin, Sumiyati menceritakan situasi ketika kericuhan pecah pada Kamis dan Jumat sejak petang hingga malam.
Saat itu dirinya sempat diminta menjauh oleh anak-anak remaja yang berdemo.
"Ibu menjauh bu, masukin gerobaknya ke dalam gang aja," kata Sumiyati menirukan ucapan pemuda tersebut.
"Saya malah disuruh masuk, mereka sih nggak apa-apain saya," lanjutnya.
Ia sempat bertanya dari mana asal para remaja ini.
Mereka menjawab asal Bekasi dan Matraman.
Sumiyati merasa heran mengapa anak-anak remaja yang tinggal jauh dari kawasan Mako Brimob Kwitang ikut berdemo kala itu.
"Ternyata mereka bukan orang sini, rumahnya jauh-jauh. Saya tanya ada yang dari Bekasi, ada yang Matraman," katanya.
Saat situasi mulai ricuh, Sumiyati bersama suami menggeser gerobak dagangannya ke dalam gang.
Tapi kepulan gas air mata tetap masuk ke kawasan gang dan rumah warga.
Saat itu, pasta gigi yang dia oles di bawah matanya sudah tidak mempan. Rongrongan gas putih itu masuk ke mata dan tenggorokannya.
Namun situasi yang pernah dia alami itu tidak membuat Sumiyati dan suami absen menjajakan gorengan di seberang Mako Brimob Kwitang pada hari-hari berikutnya.
Kemarin ia tetap berjualan dengan modal pasta gigi dan air mineral untuk membasuh muka.
Saat pulang ke rumah, Sumiyati juga sudah menyediakan obat mata untuk meredam mata merah imbas gas air mata yang masih menusuk di lokasi.
"Ini masih terasa gas air matanya. Kalau pulang langsung ditetesin obat mata," ujar dia.
Kronologi rusuh di Kwitang
Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Polda Metro Jaya di Kwitang Jakarta Pusat didatangi ribuan pengunjuk rasa pada hari Jumat, 29 Agustus 2025.
Aksi demo menuntut keadilan atas kematian driver ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas ditabrak kendaraan taktis Brimob.
Awalnya unjuk rasa damai.
Namun menjelang malang ada oknum pengunjuk rasa melemparkan botol, bambu, dan petasan, ke arah polisi yang berjaga.
Polisi kemudian membalas dengan gas air mata.
Akibatnya bentrokan pun terjadi dan oknum massa melakukan penjarahan di sekitar lokasi.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta
Demo di Jakarta
demo Kwitang
Demo rusuh Jakarta
Jarah
Kerusakan dan Penjarahan oleh massa
pedagang kecil
Demo di Jakarta
Ada Demo Buruh di DPR, Ini Cara Polisi Antisipasi Agar Tak Disusupi Perusuh |
---|
Tim Independen LNHAM akan Gali Keterangan Polisi Hingga Keluarga Korban Terkait Demo Agustus |
---|
Uya Kuya Sempat Dikritik Netizen Lalai Urus Kucing, Orang Kepercayaan Ungkap Faktanya |
---|
Polisi Komunikasi dengan Keluarga Farhan dan Reno, Dua Orang yang Masih Hilang Pascademo |
---|
Farhan dan Reno Masih Hilang, KontraS: Terakhir Terlihat di Mako Brimob Kwitang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.