Minggu, 5 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Tangis Pedagang Kecil Korban Penjarahan di Kwitang: Piring, Gelas, Kulkas Semuanya Dirampas

Linda (50) salah seorang pemilik warung pinggir jalan mengatakan aset dagangan seperti etalase dan gerobaknya menjadi sasaran. 

Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KERUSUHAN MAKO BRIMOB - Warga melakukan aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut pengusutan kasus penabrakan oleh mobil rantis Brimob yang menewaskan pengemudi ojek online Affan Kurniawan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unjuk rasa yang berakhir ricuh di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu ikut merugikan para pedagang kecil.

Mereka yang berdagang di sekitar Kwitang ikut jadi korban secara materi.

Sejumlah warung pedagang kaki lima rusak.

Linda (50) salah seorang pemilik warung pinggir jalan mengatakan aset dagangan seperti etalase dan gerobaknya menjadi sasaran. 

"Itu gerobak sempat hancur karena posisi saya pepetin di sini. Nah itu tarik-tarikan, mau dibakar tarik-tarikan, jadi patah-patah semua," kata Linda, Senin (1/9/2025). 

Menurut dia semua peralatan warung seperti piring, gelas habis dijarah massa. 

Bahkan kulkas  miliknya diseret massa ke tengah jalan, dihancurkan lalu dibakar.

"Dijarah, diambil-ambilin, terus ada kulkas yang khusus tempat minuman itu diseret, dihancurin di tengah-tengah, dibakar," ucapnya.

Tidak puas menjarah dan merusak, para perusuh juga sempat mau membakar salah satu warung namun berhasil diadang. 

"Belum puas juga, sudah habis-habisan mau sempet dibakar (warung), untung aja ada kami di sini. Jadi, sempat kita padamkan api," jelas dia. 

Selama kerusuhan berlangsung, Linda bersama para pedagang berjibaku melindungi warung sebisanya. 

"Jadi kalau ada gas air mata ditembakin, kita masuk (rumah) dulu. Rumah kita kan di gang itu. Itu kita siap ember, buat cuci muka, udah gitu, kita standby lagi," terang Linda. 

Akibat kerusuhan ini, Linda bersama pedagang lain menderita kerugian cukup besar.

"Minimal ini kerugian itu Rp 15 juta juga nggak kemana, ya. Itu mungkin juga belum komplit. Kami kepingin jualan lagi, tapi modal nggak ada, enggak cukup 1 juta, 2 juta soalnya modal gitu," jelas dia. 

DAMPAK KERUSUHAN - Pedagang kecil kena dampak kerusuhan di Mako Brimob Polda Metro Jaya Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka mengalami kerugian akibat aset dagangan dijarah dan dirusak.
DAMPAK KERUSUHAN - Pedagang kecil kena dampak kerusuhan di Mako Brimob Polda Metro Jaya Jalan Kramat Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka mengalami kerugian akibat aset dagangan dijarah dan dirusak. ( TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Duga Orang Luar Bikin Rusuh

Sumiyati (bukan nama sebenarnya), penjual gorengan yang menjajakan dagangannya di seberang Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, bercerita bagaimana situasi mencekam hingga anak-anak remaja tak dikenal ikut dalam aksi unjuk rasa pada Kamis dan Jumat (28-29 Agustus 2025) lalu.

Saat ditemui pada Senin (1/9/2025), ia masih mengoles pasta gigi di bawah kedua kantung matanya.

Kondisi kawasan Mako Brimob Kwitang Senin siang sudah aman, namun gas air mata masih terasa menusuk hingga membuat pengendara roda dua maupun pejalan kaki merasakan matanya perih. 

GAS AIR MATA - Sejumlah pedagang yang menjajakan jualannya tepat di seberang Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Senin siang (1/9/2025).
GAS AIR MATA - Sejumlah pedagang yang menjajakan jualannya tepat di seberang Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Senin siang (1/9/2025). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Sambil menahan perihnya gas air mata yang terembus angin, Sumiyati menceritakan situasi ketika kericuhan pecah pada Kamis dan Jumat sejak petang hingga malam.

Saat itu dirinya sempat diminta menjauh oleh anak-anak remaja yang berdemo. 

"Ibu menjauh bu, masukin gerobaknya ke dalam gang aja," kata Sumiyati menirukan ucapan pemuda tersebut.

"Saya malah disuruh masuk, mereka sih nggak apa-apain saya," lanjutnya.

Ia sempat bertanya dari mana asal para remaja ini.

Mereka menjawab asal Bekasi dan Matraman. 

Sumiyati merasa heran mengapa anak-anak remaja yang tinggal jauh dari kawasan Mako Brimob Kwitang ikut berdemo kala itu. 

"Ternyata mereka bukan orang sini, rumahnya jauh-jauh. Saya tanya ada yang dari Bekasi, ada yang Matraman," katanya.

Saat situasi mulai ricuh, Sumiyati bersama suami menggeser gerobak dagangannya ke dalam gang.

Tapi kepulan gas air mata tetap masuk ke kawasan gang dan rumah warga. 

Saat itu, pasta gigi yang dia oles di bawah matanya sudah tidak mempan. Rongrongan gas putih itu masuk ke mata dan tenggorokannya. 

Namun situasi yang pernah dia alami itu tidak membuat Sumiyati dan suami absen menjajakan gorengan di seberang Mako Brimob Kwitang pada hari-hari berikutnya. 

Kemarin ia tetap berjualan dengan modal pasta gigi dan air mineral untuk membasuh muka. 

Saat pulang ke rumah, Sumiyati juga sudah menyediakan obat mata untuk meredam mata merah imbas gas air mata yang masih menusuk di lokasi.

"Ini masih terasa gas air matanya. Kalau pulang langsung ditetesin obat mata," ujar dia.

Kronologi rusuh di Kwitang

Markas Komando Brigade Mobil (Mako Brimob) Polda Metro Jaya di Kwitang  Jakarta Pusat didatangi ribuan pengunjuk rasa pada hari Jumat, 29 Agustus 2025.

Aksi demo menuntut keadilan atas kematian driver ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas ditabrak kendaraan taktis Brimob.

Awalnya unjuk rasa damai.

Namun menjelang malang ada oknum pengunjuk rasa  melemparkan botol, bambu, dan petasan, ke arah polisi yang berjaga.

Polisi kemudian membalas dengan gas air mata.

Akibatnya bentrokan pun terjadi dan oknum massa melakukan penjarahan di sekitar lokasi.

Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pedagang Kecil Jadi Korban Kerusuhan di Mako Brimob Kwitang, Gerobak Dirusak dan Kulkas Dibakar

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved