Senin, 29 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Soal Email Arya Daru Ingin Bunuh Diri, Psikolog Soroti Dugaan Masalah Inner Child hingga Keluarga

Psikolog Adib Setiawan menyebut Diplomat Kemlu RI Arya Daru kemungkinan memiliki masalah kejiwaan, hingga akhirnya bunuh diri.

Editor: Sri Juliati
(Tangkap layar YouTube TribunnewsBogor)
DIPLOMAT ARYA DARU - Rekaman CCTV disinyalir Arya Daru naik ke rooftop Kemlu, pada 7 Juli 2025. Psikolog Adib Setiawan menyebut Diplomat Kemlu RI Arya Daru kemungkinan memiliki masalah kejiwaan, hingga akhirnya hal tersebut yang membuat dirinya bunuh diri. (Tangkap layar YouTube TribunnewsBogor) 

Ahli Digital Forensik Polri Ipda Saji Purwanto menyebut dalam konpers yang digelar, Selasa (29/7/2025) sore, soal hasil penyelidikan yang dilakukan secara scientific crime investigation.

Dalam penyelidikan digital forensik menemukan Arya Daru mengirim email ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional dan perasaan tertekan dan putus asa, termasuk yang merasa ingin bunuh diri.

"Kami menemukan sebanyak 2 segmen. Pertama di tahun 2013, Juni hingga Juli 2013. Menceritakan tentang alasan ada keinginan bunuh diri," kata petugas dari digital forensik dalam konpers di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

"Kemudian di segmen tahun 2021 pada September sampai Oktober 2021, pengiriman sebanyak 9 segmen. Intinya adalah sama. Ada niatan yang semakin kuat untuk bunuh diri karena problem yang dihadapi," ujarnya.

Kematian Arya Daru Tak Ada Unsur Pidana

Sementara dr Yoga Tohjiwa, SpFM memaparkan temuan medis secara rinci yang menjadi dasar penyimpulan berikutnya.

Dalam pemeriksaan visum luar, ditemukan luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata di bagian dalam bibir bawah, juga sejumlah lecet pada pipi kanan dan leher korban.

Selain itu, terdapat memar pada lengan dan bibir dalam, yang mengindikasikan kontak fisik atau kekerasan tumpul.

Temuan ini melengkapi gambaran kondisi eksternal jenazah saat diterima rumah sakit. 

Pada autopsi internal, dokter Yoga menjelaskan bahwa di bagian tenggorok korban terdapat lendir serta busa halus yang berwarna putih kemerahan.

Ditemukan juga pembengkakan di organ paru‑paru, yang menunjukkan gangguan pernapasan cukup serius.

Berdasarkan keseluruhan hasil pemeriksaan medis, tim forensik menyimpulkan penyebab kematian adalah gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan kematian karena mati lemas.

Polda Metro Jaya kemudian menyatakan bahwa penyelidikan berbasis scientific crime investigation tidak menemukan unsur pidana atau keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru.

Sidik jari yang ditemukan pada lakban kuning yang membungkus kepala korban ternyata milik Arya Daru sendiri, dan tidak ditemukan DNA atau cairan biologis pihak lain di lokasi kejadian atau barang bukti.

Tidak ada senyawa toksin atau racun di tubuh korban, dan keadaan kamar saat penemuan adalah terkunci dari dalam dengan tiga lapis pengamanan, menandakan tidak terjadi pembobolan atau intervensi dari pihak luar.

Kesimpulan resmi ditutup dengan penegasan bahwa kematian Arya Daru Pangayunan adalah peristiwa yang terjadi tanpa keterlibatan pihak ketiga, atau mengakhiri hidup. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Video.com dengan judul Hasil Autopsi Arya Daru Diumumkan, Ada Pembengkakan pada Paru-paru hingga Lecet dan Lebam di Tubuh dan telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: Merasa Ingin Bunuh Diri, Diplomat Arya Daru Beberapa Kali Kirim Email Minta Bantuan

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (WartaKotalive.com) (Tribun-Video.com) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan