Aksi 217: Jeritan 50 Ribu Pengemudi Ojol Kepung Istana, Tuntut Keadilan di Era Digital
50 ribu driver ojol demo di Istana tuntut UU transportasi online, audit aplikator, dan tarif adil. Layanan ojol mogok massal hari ini.
Dalam narasi yang berkembang di lapangan, banyak driver mengaku bekerja 12-14 jam sehari demi menghidupi keluarga, namun tak pernah mampu menabung.
Potongan aplikator yang tinggi, sistem pesanan ganda, hingga pemberlakuan zona dan level membership membuat persaingan tidak sehat dan penuh tekanan.
Dalam Aksi 217, seluruh peserta diminta mematikan aplikasi sebagai bentuk protes.
Ini menyebabkan mogok massal layanan transportasi online di sejumlah titik Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Masyarakat diminta menyesuaikan kebutuhan transportasi dan logistik.
“Kami bukan ingin menyusahkan warga, tapi hanya ini satu-satunya cara agar suara kami didengar,” tutur Sari, driver ojol asal Bekasi yang datang membawa anaknya ikut aksi.
Sebanyak 1.632 personel polisi gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menegaskan pendekatan pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis.
“Silakan sampaikan pendapat dengan santun, tidak membakar ban atau merusak fasilitas umum. Kami hadir agar semua aman,” kata Susatyo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.