Kamis, 2 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Benarkah Ada Keterlibatan Pihak Ketiga di Balik Tewasnya Diplomat Muda Kemlu? Ini Kata Kriminolog

Kriminolog tak menutup kemungkinan ada peran ketiga karena saat ini banyak sekali pelaku kejahatan yang menggunakan metode modern.

Penulis: Rifqah
Dok. Pribadi Arya Daru
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Kriminolog tak menutup kemungkinan ada peran ketiga karena saat ini banyak sekali pelaku kejahatan yang menggunakan metode modern dalam melancarkan aksinya. Diketahui, Daru ditemukan tewas di kosannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kriminolog, Haniva Hasna, mengungkapkan tidak menutup kemungkinan ada pihak ketiga dalam kasus tewasnya Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).

Daru ditemukan meninggal dalam kondisi kepala tertutup lakban di sebuah kamar kos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.

Haniva mengatakan demikian karena melihat temuan-temuan yang ada, seperti pintu kos korban yang masih terkunci dan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan.

Menurutnya, hal tersebut justru memungkinkan adanya pihak ketiga dalam kasus ini.

"Kalau saya melihat dari temuan bahwa pintu (kos) terkunci dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik, apakah mungkin ada keterlibatan pihak ketiga? Sebetulnya sangat mungkin," ungkapnya dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (10/7/2025).

"Karena dalam kriminologi modern, ketiadaan luka fisik dan ruangan yang terkunci dari dalam itu tidak otomatis menyingkirkan keterlibatan pihak ketiga," jelasnya.

Alasannya, kata Haniva, karena sekarang ini banyak sekali pelaku kejahatan yang menggunakan metode-metode modern dalam melancarkan aksinya.

Sehingga, kata dia, tidak menutup kemungkinan adanya rekayasa kasus dalam kematian diplomat muda tersebut.

"Banyak sekali pelaku kejahatan itu yang canggih banget menggunakan metode-metode yang meninggalkan kekerasan terbuka, sehingga layaklah kita itu menganggap bahwa ini ada kemungkinan rekayasa gitu ya," katanya.

"Karena mereka kan biasanya menggunakan teknik pengalihan, racun atau obat penenang, atau bahkan staging, staging itu adalah rekayasa ketika terjadi pembunuhan."

"Jadi ini bisa jadi staging bunuh diri pasca pembunuhan, jadi korban, maaf, sudah dilakukan kekerasan sampai kehilangan nyawa, baru dibuat skenario seolah-olah dia mengalami bunuh diri," jelas Haniva.

Kondisi kamar kos Daru yang terkunci, menurut Haniva, juga merupakan salah satu trik yang digunakan oleh pelaku kejahatan.

"Nah, kamar terkunci ini bisa juga dibuat sedemikian dengan trik tertentu gitu ya, termasuk alat-alat yang menarik kunci dari luar setelah ditutup."

"Artinya, meski terlihat seperti bunuh diri atau kematian alami, tidak menutup kemungkinan terhadap kemungkinan rekayasa tadi," ujarnya.

Baca juga: Kematian Diplomat Muda Masih Misterius, Sosiolog UGM: Lakban Jadi Kunci Ungkap Kasus Lebih Jauh

Sehingga, ketika disampaikan adanya dugaan bunuh diri, kata Haniva, itu sangat tidak mungkin karena melihat kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam kondisi pintu kamar terkunci itu. 

Apalagi, korban juga ditemukan dalam kondisi terselimuti rapi.

"Ketika disampaikan bahwa ini adalah bunuh diri, sepertinya sangat tidak mungkin, karena kita melihat dalam kondisi tertutup seperti itu."

"Terus ditemukan dalam kondisi yang sangat rapi, ini mengindikasikan ada seseorang atau pihak ketiga yang membuat korban ini serapi itu," ucap Haniva.

Haniva pun menjelaskan, jika korban melakban wajahnya sendiri karena ingin bunuh diri, korban akan mengalami sesak napas, kemudian ada gerakan-gerakan yang asimetris, sehingga ketika ditemukan tidak akan serapi itu.

Namun, pada kenyataannya, ketika ditemukan, korban dalam kondisi sangat rapi dan terselimuti.

Maka dari itu, Haniva menduga adanya keterlibatan pihak ketiga dalam kasus kematian diplomat muda tersebut.

"Kan kalau dia melakukan pembalutan sendiri (plester di wajah), berarti ada kondisi ketika korban itu mengalami sesak napas sehingga ada gerakan-gerakan yang asimetris."

"Tapi, ketika ditemukan ini kan dalam kondisi yang sangat rapi, terselimuti dengan bagus gitu ya, berarti kan ada kemungkinan ini ada pihak ketiga yang melakukan kejahatan ini," ungkapnya.

Polda Metro Jaya Ambil Alih

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengambil alih kasus kematian misterius diplomat muda Kemlu tersebut.

Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, mengatakan kini kasus sedang dalam penyelidikan.

Kendati demikian, AKBP Putu mengatakan pihaknya belum dapat menyampaikan perkembangan penanganan kasus ini.

"Betul masih dalam penyelidikan," ucapnya kepada wartawan, Kamis.

AKBP Putu mengatakan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan melakukan proses penyelidikan secara lebih mendalam dan komprehensif.

Sebelumnya, Daru ditemukan tewas di kamar kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi.

Saat ditemukan, kepala korban dililit lakban, posisi tubuh berada di atas tempat tidur, dan pintu kamar terkunci dari dalam.

Kepolisian juga mengungkapkan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau kehilangan barang di kosan Daru.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menganalisis sejumlah barang pribadi korban, termasuk telepon genggam miliknya.

"Untuk pengecekan HP korban masih dianalisa,” ujar Kompol Sigit, Kamis.

Menurutnya, ponsel korban tentu bisa menjadi petunjuk penting terkait aktivitas terakhir Daru sebelum ditemukan meninggal. 

Namun, hingga saat ini hasil pemeriksaan digital forensik belum disampaikan.

Selain itu, polisi juga masih menunggu hasil autopsi dari jenazah korban yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Dua unit CCTV dari area sekitar juga telah diamankan untuk dianalisis lebih lanjut.

Polisi menyatakan, penyelidikan masih berlangsung secara menyeluruh dengan melibatkan tim Inafis, Puslabfor, serta ahli forensik.

Belum jelas apakah pria berusia 39 tahun itu tewas akibat faktor medis maupun dugaan kriminal.

Adapun, jenazah Daru diketahui sudah dipulangkan ke pihak keluarga dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Bantul, Yogyakarta.

(Tribunnews.com/Rifqah/Reynas)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved