Sabtu, 4 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Operasi Bibir Sumbing Gratis Dilaksanakan di RSUI Depok

Kegiatan di bulan suci Ramadan ini bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi anak-anak dengan kelainan kongenital bibir sumbing. 

istimewa
OPERASI BIBIR SUMBING - Kegiatan operasi bibir sumbing bertajuk 'Senyuman Merekah, Berjuta Berkah' di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Minggu (9/3/2025). Berdasarkan data, dari 300 angka kelahiran ada kemungkinan yang mengalami bibir sumbing. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menegaskan komitmennya mendukung kesehatan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial Bersama untuk Masyarakat Indonesia (BUMI) 2.0.

Kali ini FKUI menggelar operasi bibir sumbing bertajuk 'Senyuman Merekah, Berjuta Berkah' di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Minggu (9/3/2025). 

Baca juga: Dugaan Malapraktik Anak 2 Tahun di Medan Meninggal jelang Operasi Bibir Sumbing, Pihak RS Buka Suara

Ketua Panitia Dies Natalis FKUI Riyadh Firdaus mengatakan, kegiatan di bulan suci Ramadan ini bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi anak-anak dengan kelainan kongenital bibir sumbing

Menurutnya, peserta yang telah terpilih menjalani operasi secara gratis dengan didukung oleh tim medis profesional dari RSUI. 

Baca juga: Perusahaan Jamu Ini Salurkan Bantuan 300 Juta Rupiah untuk 32 Penderita Bibir Sumbing di Semarang

"Upaya ini merupakan bagian dari dedikasi FKUI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan medis yang inklusif," kata Riyadh. 

Riyadh menjelaskan, kasus kondisi celah bibir dan langit-langit atau lebih dikenal dengan bibir sumbing angkanya cukup signifikan di Indonesia. 

Berdasarkan data, kata Riyadh, dari 300 angka kelahiran ada kemungkinan yang mengalami bibir sumbing

Dirinya menilai, kondisi bibir sumbing sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Komplikasi yang muncul diantaranya yaitu gangguan asupan makanan, infeksi saluran pernafasan atas, dan gangguan psikologis. Permasalahan yang muncul selanjutnya adalah gangguan tumbuh kembang. 

"Untuk itu, FKUI bertekad membantu Pemerintah menurunkan angka kasus bibir sumbing di Indonesia," tegasnya.  

Adapun, operasi bibir sumbing di RSUI merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan BUMI 2.0 yang telah digelar dalam rangka Dies Natalis ke-75. 

Dalam gelaran operasi bibir sumbing ini, FKUI bekerja sama dengan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU, Yayasan Lestari Peduli Indonesia, dan PT Sinarmas. 

Sebelumnya, FKUI pada Februari lalu juga menggelar pelatihan siap siaga bencana banjir dan tsunami yang diikuti 60 peserta di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. 

Kemudian, FKUI menggelar khitanan massal dan bedah minor yang diikuti 39 peserta di Klinik SMC, Pluit.

Baca juga: Bantu Kurangi Angka Stunting, Sido Muncul Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis di Semarang

Selanjutnya, FKUI melakukan kegiatan operasi katarak diikuti 54 peserta dan operasi bibir sumbing dengan 5 peserta.

Selain itu, di tengah kondisi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, FKUI turut menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak. 

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved