Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Periksa 5 Orang Saksi soal Kasus Nenek yang Tewas Terikat di Bekasi

Polisi sudah memeriksa lima orang saksi terkait kasus tewasnya seorang nenek berinisial B (72) di kediamannya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

TribunBekasi.com
NENEK TEWAS TERIKAT - Lokasi seorang nenek berinisial B (72) ditemukan tewas terikat di kediamannya di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/2/2025) dipasang garis polisi. Polisi sudah memeriksa lima orang saksi terkait kasus tewasnya B di kediamannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi terus menyelidiki kasus tewasnya seorang nenek berinisial B (72) di kediamannya yang juga merupakan toko kelontong di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/2/2025) dini hari.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar berujar, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya korban yang ditemukan dalam keadaan terikat kain.

“Terkini ada lima saksi yang sudah diperiksa,” kata Kompol Onkoseno saat dikonfirmasi awak media, Rabu (12/2/2025), dilansir Tribun Bekasi.

Ia menyebut, lima orang saksi yang dimintai keterangan adalah warga sekitar dan keluarga korban.

Diberitakan sebelumnya, menurut warga sekitar bernama Sunari (40), nenek tersebut sempat menjadi korban pencurian di rumahnya pada tahun 2024 lalu.

“Yang saya tahu udah dua kali ini, saya tahu dua kali, pertama bulan puasa dulu 2024 duit hilang, infonya Rp30 juta,” ucap Sunari saat diwawancarai awak media, Selasa (11/2/2025).

Ia menyebut, kejadian pencurian yang terjadi pada tahun lalu berbeda dengan yang terjadi pada Senin lalu.

Pasalnya, saat peristiwa itu terjadi pada tahun lalu, korban tengah tertidur dan ketika bangun saat pagi hari baru mengetahui uang miliknya raib.

“Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan udah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan,” ungkapnya.

Diketahui, korban tewas di rumah sekaligus tokonya setelah menjadi korban perampokan.

Dugaan itu muncul setelah Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni, mengatakan soal adanya sejumlah barang milik korban yang hilang setelah kejadian berlangsung.

Baca juga: Awal Mula Kasus Pembunuhan Nenek di Bekasi Diketahui Warga, 4 Terduga Pelaku Rusak CCTV

Namun, Basuni belum bisa memastikan secara detail apa saja barang korban yang hilang.

“Harta yang hilang rokok dan uang pun di laci tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” tutur Basuni.

Kronologi Kejadian

Basuni mengungkapkan, berdasarkan keterangan warga, kejadian berawal pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

Saat itu terdapat seorang laki-laki keluar dari toko korban yang awalnya sudah ditutup kira-kira pukul 21.00 WIB.

Lalu ada dua orang lain yang berboncengan menggunakan sepeda motor menghampiri satu orang yang sudah keluar dari toko tersebut.

Curiga dengan hal itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele dengan posisi persis di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

“Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung nyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” jelasnya.

Guna memastikan apa yang terjadi, jelas Basuni, sejumlah tetangga, seorang keponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling itu langsung memasuki kediaman B.

“Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (rumah korban) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” tuturnya.

Namun, Basuni mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab pasti tewasnya nenek yang tinggal seorang diri itu.

“Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” ucapnya.

AKP Basuni menyatakan, pihaknya sudah membawa sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian untuk mengungkap fakta kasus ini.

Berdasarkan barang bukti yang diamankan, pihaknya memastikan tidak ada senjata tajam (sajam) yang ditemukan.

Bukan hanya itu, dua saksi terkait kasus ini sudah diperiksa jajarannya.

“Ketika di lokasi kejadian, polisi memastikan tidak ditemukan barang bukti ada kaitannya dengan senjata tajam, tidak ada barang sajam yang melekat di korban itu, barang bukti hanya kain saja yang di leher, kaki, dan tangan,” terangnya.

Setelah kejadian, AKP Basuni menyebut, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu,  Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Pol Hery Wijatmoko mengatakan, pihaknya sudah memeriksa jenazah korban pada pukul 09.00 WIB.

Pada pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulorengas Sindang Jaya.

“Sudah diperiksa dan sudah diserahkan ke keluarga, selanjutnya tengah ditangani penyidik,” ucap Hery.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul: Polisi Periksa Lima Orang Saksi Telusuri Identitas Kawanan Perampok yang Bunuh Nenek Bimih di Bekasi.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunBekasi.com/Rendy Rutama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved