Kebakaran Glodok Plaza
Perputaran Uang Ratusan Juta per Hari, Glodok Plaza Belum Hitung Total Kerugian akibat Kebakaran
Pengelola Glodok Plaza, Jakarta Barat, belum bisa memastikan total kerugian yang dialami setelah dilanda kebakaran.
Identifikasi melalui DNA membutuhkan waktu lantaran Tim DVI perlu melakukan serangkaian uji laboratorium untuk mencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.
Proses identifikasi dapat lebih cepat jika terdapat data sidik jari dan gigi jenazah, tetapi karena kondisi jenazah yang terbakar pencocokan data sidik jari sulit dilakukan.
Sedangkan identifikasi jenazah melalui gigi membutuhkan data rekam medis pemeriksaan gigi korban semasa hidup atau foto gigi geligi yang menampilkan jelas kondisi gigi.
"Kemudian dari properti (pakaian, aksesoris seperti cincin) sedapat mungkin kalau masih ada tersisa ya kita upayakan kita analisa juga propertinya, pakaiannya dan lain sebagainya," ujarnya.
Fauzi berujar, sampai saat ini Posko Antemortem Tim DVI sudah menerima laporan dari 13 pihak keluarga korban yang kehilangan kerabatnya dalam kebakaran Glodok Plaza.
Kemudian ada delapan kantong jenazah di Posko Postmortem, tapi belum dapat dipastikan apakah masing-masing kantong jenazah berisi satu jenazah atau hanya bagian tubuh.
"Nanti kita periksa apakah dari delapan kantong jenazah itu isinya adalah bagian dari tubuh semua. Atau cuma serpihan dari bangunan sekitarnya dan sebagainya, kan kita enggak tahu," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: 650 Toko Terpaksa Tak Beroperasi, Pengelola Belum Hitung Kerugian Insiden Kebakaran Glodok Plaza.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Elga Hikari/Bima Putra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.